Dishubkominfo Lakukan Sosialisasi Jelang Car Free Night
Jelang pelaksanaan Car Free Night (CFN) pada malam tahun baru mendatang, Dishubkominfo Pemkot Solo mulai melakukan sosialisasi kepada warga

TRIBUNNEWS.COM SOLO, - Jelang pelaksanaan Car Free Night (CFN) pada malam tahun baru mendatang, Dishubkominfo Pemkot Solo mulai melakukan sosialisasi kepada warga. Dishubkominfo meminta warga diminta tak menggunakan kendaraan bermotor. Sebagai pengganti motor, warga diminta untuk menggunakan sepeda onthel.
Sosialisasi dilakukan dengan menggunakan media badut saat Car Free Day, Minggu (23/12). Ada dua badut yang dikerahkan oleh Dishublominfo. Satu diantaranya adalah Zeta, binatang zebra yang menjadi icon Dishubkominfo. Ikut pula seorang yang berdandan ala Santa Claus. Mereka ada di tengah-tengah kerumunan warga yang memadati CFD.
Didekat boneka yang semuanya diperankan oleh petugas Dishubkominfo itu, ada dua poster yang berisi sosialisasi pelaksanaan CFN. "Lewat sosialisasi ini, Pemkot mengajak warga untuk tak menggunakan kendaraan bermotor saat malam tahun baru. Gunakan sepeda onthel saja," kata Kepala Dishubkominfo Pemkot Solo, Yosca Herman Soedrajat yang juga ikut dalam sosialisasi itu.
Menurut Yosca, penggunaan sepeda itu untuk menghindari kemacetan. Tujuan lain adalah untuk mengurangi kepulan asap ribuan kendaraan yang biasanya selalu mewarnai setiap perayaan tahun baru. Sehingga Solo menjadi kota yang berbeda saat perayaan malam tahun baru dibanding kota lain. "Mari ciptakan udara bersih saat malam tahun baru. Jangan kotori Solo dengan asap kendaraan," kata Yosca lagi.
Acara CFN akan dimeriahkan berbagai macam pentas seni khas Solo di sepanjang jalan Slamet Riyadi dan Jendral Sudirman. Satu diantaranya adalah tarian jaran kepang yang akan dilakukan oleh 2013 orang. Para seniman itu akan melakulan kirab dari kawasan Purwosari hingga Balai Kota. "Ada tujuh panggung pertunjukan yang tersebar diberbagai titik. Masyarakat bebas memilih panggung mana yang disukai," ujar Yosca.
Pelaksanaan CFN akan tak jauh beda dengan CFD. Para PKL tetap boleh berjualan. Menurut Kasi Penataan dan Pembinaan PKL Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo, Didik Anggoro, para PKL hanya boleh berjualan di city walk. Para PKL boleh berjualan aneka macam kuliner atau pernak-pernik tahun baru misalnya topeng dan terompet. "PKL tidak boleh berjualan mercon. Mereka boleh berjualan mulai pukul 17.00 hingga CFN selesai," katanya.
Pada CFD, ada sekitar 360-an PKL yang biasanya berjualan. Didik memperkirakan jumlah PKL saat CFN juga pada kisaran tersebut. Kepada PKL, ada dua titik yang tak boleh digunakan untuk berjualan, yakni kawasan Puwosari dan Bundaran Gladak. Sebab kedua lokasi itu menjadi lokasi untuk pusat perayaan tahun baru. "Untuk penjualan kembang api saya belum tahu. Kalo memang ada larangan, kami juga akan meminta para PKL untuk tak berjualan kembang api," katanya. (dik)
Baca Juga :
- Sekjen DPP PKS Beri Arahan Pemenangan Pemilu dan Pilgub Sulsel 5 menit lalu
- Ribuan Warga Cipatat Kesulitan Air Bersih 8 menit lalu
- Pembukaan Lomba Renang Porkab XVI Meriah 16 menit lalu