Sabtu, 4 Oktober 2025

Penumpang Kapal Meninggal Mendadak

Tetapi dari sekian banyak penumpang yang sudah bangun dari tidurnya, hanya satu orang penumpang yakni Mattasik masih terlentan

Laporan dari  Moh Rivai wartawan Surya

TRIBUNNEWS.COM,SUMENEP - Ratusan penumpang kapal KM Dharma Kartika, Selasa malam (18/12/2012) digegerkan dengan tiba-tiba tewasnnya Mattasik (42), warga Desa Manding Daya, Kecamatan Manding, Sumenep. Korban yang sebelumnya nampak sehat itu ditemukan sudah tidak bernyawa beberapa saat sebelum kapal bersandar di pelabuhan Kalianget, Sumenep.
   
Dugaan sementara korban meninggal dunia karena serangan jantung dan keberadaannya tidak diketahui oleh penumpang lain. Karena pada saat itu hampir seluruh penumpang kapal milik Dharma Lautan Utama (DLU) itu tertidur, hanya beberapa anak buah kapal (Abk) yang tetap siaga dalam perjalan dari pelabuhan Jangkar Situbondo ke pelabuhan Kalianget – Sumenep.
    
Firman Arif, salah seorang penumpang kapal yang bersama-sama dengan korban, mengatakan, kapal yang bertolak dari pelabuhan Jangkar sekitar pukul 16.00 sore, tak ada satupun yang memuat penumpang yang sedang sakit atau dalam perawatan medis. Semua nampak ceria, tak terkecuali Mattasik yang saat itu duduk di kursi penumpang.
    
" Sekitar 2 jam perjalanan setelah lepas dari pelabuhan Jangkar, hampir semua penumpang tertidur. Tak terkecuali Mattasik semua nampak terlelap  dalam tidur, karena memang pelayaran saat ini cuacanya bagus," ujar Firman.

Sejumlah penumpang lain baru bangun setelah sekitar 1,5 jam akan merapat ke pelabuhan Kalianget – Sumenep. Penumpang mulai bangun untuk mengemasi barang-barang bawaannya yang ada di tempat barang di deks kapal.

"Tetapi dari sekian banyak penumpang yang sudah bangun dari tidurnya, hanya satu orang penumpang yakni Mattasik masih terlentang,’’ sambungnya.

    
Pada saat itu sejumlah penumpang lain berusaha akan membangunkan Mattasik karena mereka mengira korab masih tertidur pulas. Namun karena dibangunkan dan bergerak-gerak, sejumlah penumpang lain berusaha membuka selimut yang dikenakan korban. Tetapi alangkah terkejutnya ketika korban sudah tidak bernafas dan dihidugnya mengeluarkan darah segar.
   
"Kontan saja petugas kapal, termasuk kapten kapal berusaha membangunkan korban, namun ternyata setelah diperiksa korban sudah benar-benar tidak bernyawa," timpal Fathorrahman salah seorang penumpang lain.
   
Kondisi di dalam kapal mendadak geger. Mayat korban tetap dibiarkan di lokasi tidurnya hingga sampai ke pelabuhan Kalianget. Sejumlah kerabat dan keluarga korban yang dihubungi via telepon segera berdatangan ke pelabuhan Kalianget untuk menjemput jenazah Mattasik. Jerit tangis pun terjadi ketika mayat Mattasik diturunkan dari kapal.
   
Kapolsek Kalianget, AKP Suwardi yang menyambut kedatangan mayat Mattasik mengatakan, mayat Mattasik sempat divisum di Rumah Sakit, namun dari pemeriksaan dokter tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan hingga meninggalnya korban.

"Karena tidak ada tanda bekas penganiayaan atau lainnya, maka korban diduga meninggal karena sakit atau serangan jantung," papar Suwardi.

Terkait munculnya darah segar di hidung, Suwardi tidak bisa menjelaskan secara pasti, mungkin karena serangan jantung atau penyakit darah tinggi sehingga menyebabkan keluarnya darah di hidung.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved