Sabtu, 4 Oktober 2025

Istana Beri Sinyal akan Ada Reshuffle Kabinet

Pasca-mundurnya Andi Mallarangeng dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga, kabarnya Presiden SBY berniat merombak kabinet

zoom-inlihat foto Istana Beri Sinyal akan Ada Reshuffle Kabinet
Hasanuddin Aco/Tribunnews.com
Presiden SBY memberikan keterangan pers di kantor Presiden Jakarta, Rabu (14/11/2012), sore, menanggapi putusan MK soal pembubaran BP Migas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca-mundurnya Andi Mallarangeng dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga, kabarnya Presiden SBY berniat merombak susunan kabinetnya. Banyak pihak menilai kini waktunya tepat bagi Presiden jika ingin merombak para pembantunya sebelum masa tugasnya berakhir kurang dua tahun mendatang.

Terkait isu ini, pihak Istana Kepresidenan memberikan sinyal bahwa reshuffle Kabinet akan dilakukan Presiden SBY.

"Sekali lagi, presiden setiap saat bisa saja mengganti Menteri. Namun apabila hal itu terjadi, pasti presiden telah memiliki pertimbangan yang matang," ujar Staf khusus Presiden, Heru Lelono kepada wartawan melalui pesan singkatnya, Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Menurut Heru reshuffle adalah hak prerogatif  Presiden, maka hanya dialah yang tahu persis kapan adanya pergantian menteri.

Namun, menurut Heru saat ini lebih baik para menteri di kabinet bekerja lebih keras, menambah solidaritas kabinet, untuk mencapai kinerja setinggi mungkin di penghujung pemerintahan. Ketimbang memikirkan mengenai ada atau tidaknya reshuffle.

"Hal ini yang diharapkan oleh presiden, untuk memberi kemudahan bagi pemerintahan- permerintahan selanjutnya," katanya.

Sementara itu, Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  M. Romahurmuziy, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika ingin melakukan reshuffle.

PPP lanjut pria yang akrab disapa Romy ini tidak dalam posisi mendorong atau menahan terjadinya reshuffle. Karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden.

Menurutnya, adalah Presiden yang mampu menilai apakah dalam kurang dua tahun ke depan sisa usia kabinet, para pembantunya masih dapat bekerja optimal dan kompak dalam mengawal agenda RPJM dan RKP.

Akan tetapi, reshuffle yang dilakukan SBY hendaknya jauh dari adanya dorongan dan tekanan.

"Dalam kacamata PPP, reshuffle harus didasarkan atas kebutuhan. Bukan dorongan, apalagi tekanan," kata Romy.

PPP juga meminta agar reshuffle dilakukan atas dasar evaluasi terhadap kinerja. Bukan karena hal lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved