Bisnis Wisata dan Travel akan Segera Berlabel Syariah
Bisnis travel atau wisata perjalanan serta perhotelan yang berbasis syariah akan dimulai pada tahun depan.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis travel atau wisata perjalanan serta perhotelan yang berbasis syariah akan dimulai pada tahun depan. Pelaksanaannya sedang digodok di ranah Kementrian Perekonomian Kreatif dan Pariwisata.
Maruf Amin, Ketua, Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), jakarta (18/12/2012) mengatakan akan mengembangkan sertifikasi syariah bagi hotel ataupun biro perjalanan yang biasanya tidak menggunakan akad syariah.
Ia mengatakan, bahwa hari kamis (20/12/2012) akan diadakan kerja sama dengan kementrian ekonomi dan pariwisata."Akan diadakan kerjasama dengan kementrian terkait ,"katanya.
Ia mengatakan, nantinya beberapa hotel akan diatur dengan standarnisasi syariah baik melalui pakaian dan tata cara pelayanan. Sehingga, nantinya akan menjauhi dari cara-cara yang tidak syariah.
Hotel tidak boleh menjual rokok, bir dan travel akan diatur sedimikian rupa agar tidak memakai baju yang mempertotonkan aurat. Dan penggunaan rokok pun akan diatur sedimikian rupa.
Ia optimis cara-cara ini akan menaikan pendapatan melalui bisnis pariwisata yang kian berkembang ia beralasan di beberapa negara lain juga dikembangkan sistem syariah.
Di beberapa negara seperti di Malaysia, Thailand, Singapura dan negara lainnya sudah dikembangkan hal ini. Dan cara ini akan menaikan pendapatan bisnis pariwisata dengan segmentatif."Jadi ada kejelasan untuk segmen tertentu yang bisa dikunjungi keluarga tertentu," katanya. (*)
