Jeratan Trafficking Keyko Belum Terbukti
"Mestinya di polisi, lebih aktif membuktikan. Dari keterangan yang ada, tiga orang penyidik justru meringankan klien kami," katanya.

Laporan dari Musahadah wartawan Surya
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - aksa Penuntut Umum terdakwa prostitusi online Yunita alias Keyko hanya garang di dakwaan saja namun sulit membuktikannya.
Seperti dakwaan pasal 2 ayat 1 undang-undang nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPP00) atau Human Trafficking.
Hingga sidang Senin ini (17/12) jaksa belum bisa membuktikan adanya unsur pasal ini yakni kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan dan penjeratan utang dalam bisnis yang dijalani Keyko.
Tiga anak buah Keyko yang dihadirkan di sidang yakni Dinda, Naya dan Glegesa mengaku sering mendapat order untuk melayani lelaki hidung belang dari Keyko via blackberry message. Namun hal itu dilakukan mereka dengan sadar dan tanpa paksaan.
Bahkan Naya yang menawarkan diri ke Dinda untuk dikenalkan Keyko di Bali. Begitu juga dengan Glegesa yang secara sadar menambahkan kontaknya di BBM Keyko untuk kemudian meminta dicarikan pelanggan.
Sementara empat saksi terakhir yakni pelanggan dan anak buah keyko hingga kemarin tidak bisa dihadirkan jaksa.
Jika sidang kamis depan jaksa tetap tidak mampu menghadirkan keempat saksi ini, hampir dipastikan Keyko akan terhindar dari jeratan trafficking.
Karena meski keempat saksi terakhir ini mengakui ada unsur trafficking, namun kesaksian mereka akan lemah kalau hanya dibacakan. Apalagi jika kesaksian itu dibantah Keyko.
Erry Meta, kuasa hukum Keyko menantang polisi untuk aktif membuktikannya.
"Mestinya di polisi, lebih aktif membuktikan. Dari keterangan yang ada, tiga orang penyidik justru meringankan klien kami," katanya.
Menurut Erry, jika ada saksi atau bukti yang menguatkan dakwaan trafficking itu, pihaknya merasa lebih tertantang untuk mencari pembuktian yang bisa membebaskan kliennya.
"Itu, malah menjadi tantangan buat kami untuk membuka semuanya. Kalau sekarang perjuangan belum selesai," tukasnya.