Sabtu, 4 Oktober 2025

Banyak Permintaan, Desainer Muda Malah Terganjal Masalah Produksi

Saat ini, industri e-commerce telah berkembang lima tahun belakangan. Hal ini dapat dilihat dari

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Banyak Permintaan, Desainer Muda Malah Terganjal Masalah Produksi
net
Ilustrasi belanja online

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini, industri e-commerce telah berkembang lima tahun belakangan. Hal ini dapat dilihat dari bermunculannya situs online shop.

Banyak entrepreneur yang memasarkan produknya melalui online shop atau menjualnya lewat online shop milik start-up. Mereka saling kolaborasi menjual produk, beserta layanannya. Sebut saja Alleira, yang berencana mengeluarkan seri busana batik khusus Zalora (sebuah situs belanja online).

"Desainer Indonesia bagus-bagus, style-nya nggak biasa," ujar Catherine Hindra Sutjahyo, Co-founder dan Managing Director Zalora.

Menyinggung soal desainer muda yang merambah di ready to wear, Catherine juga berpendapat bahwa desainer muda memiliki kendala dalam produksi. Mereka kurang berani memproduksi secara massal.

"Massal nggak seperti department store itu ya, tapi kalau produk itu laku, mereka harus siap replenish produk tersebut, jadi dibutuhkan speed," lanjutnya.

Para desainer ini tidak siap replenish, khususnya dalam jangka waktu yang diajukan. Jika barang habis, secepatnya men-supply barang tidak harus menunggu satu atau dua minggu depan. Para desainer harus mempunyai stock baju untuk menjaga kontinyuitas.

"Misalnya baju model A habis, mereka harus stock baju ini lagi, karena ada banyak permintaan, mereka bisa naruh baju model sama warna boleh beda, tapi kalau harus nunggu dua minggu lagi, sebulan lagi, itu kendalanya."

Zalora mensyaratkan untuk desainer yang akan memasukkan produknya ke situs ini, desainer setidaknya memiliki minimal 25 busana. Karena bisa memberikan pilihan ke customer, stock banyak, koleksi lebih lengkap karena satu model baju terdapat lima pieces, serta penampilan web akan terlihat menarik. Hal ini disyaratkan guna mengetahui indikator yang disukai dan tidak melalui data yang diberikan Zalora ke para desainer.

"Kami selalu ngikutin tren global, baik secara warna, model, untuk tahun depan ada koleksi spring - summer, shocking color, winter, strip, dan lainnya," kata Catherine tentang tren busana tahun depan.

LIFESTYLE POPULER

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved