Apkasi Dukung Kemendikbud Siapkan Akademi Tiap Kabupaten
studi kelayakan pendirian Akademi Komunitas baru
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Pemerintah Daerah (pemda) siap memberikan dukungan penuh bagi pengembangan Akademi Komunitas yang pada periode 2013-2015 akan melakukan studi kelayakan pendirian Akademi Komunitas baru.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor dalam Lokakarya Akademi Komunitas yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Jumat (14/12).
Akademi Komunitas merupakan Perguruan Transisi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diplomat satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi tuntutan manusia.
Akademi Komunitas sendiri dinilai sebagai wadah untuk mengembangkan potensi lokal/daerah, karena memang ciri khas akademi komuntias adalah berbasis keunggulan lokal.
“Apkasi akan mendorong Pemerintah Daerah kabupaten seluruh Indonesia untuk melakukan persiapan-persiapan yang meliputi beberapa hal diantaranya pendataan secara akurat prospek pekerjaan lulusan Akademi Komunitas lima tahun ke depan di wilayahnya serta jaminan kebermampuan pembiayaan (sharing) dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan,” ujar Isran Noor
Dalam diskusi yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pendidikan ini Apkasi juga menyatakan akan mendorong Anggotanya untuk melakukan pemetaan keberadaan perguruan tinggi atau program studi sejenis dalam satu wilayah, untuk mencegah persaingan juga pendataan ketersediaan sumberdaya pendidikan tinggi untuk pengembangan program studi.
Selain itu, pengembangan kurikulum, pengembangan jumlah pendidik, penguatan peralatan maupun pengembangan jumlah mahasiswa.
“Akademi Komunitas diharapkan dapat meningkatkan dan mempercepat dukungan sumber daya manusia untuk pembangunan di daerah dalam berbagai bidang,” ujar Isran.
Ditegeaskan, bagi daerah yang berpotensi bagi pengembangan Agrobisni jelas diperlukan tenaga kerja yang siap pakai di sektor-sektor pertanian, peternakan, holtikultura, perikanan.
“Pemerintah Daerah dengan karakteristik potensi tersebut, harus memberikan perhatian pada industri hilir pertanian yang memerlukan tenaga kerja terdidik di bidang teknologi pangan dan agroindustry,” katanya.
Ia mencontohkan Pemerintah Daerah di wilayah pertambangan batubara, misalnya tidak hanya memerlukan ahli geologi atau spesialis lingkungan, yang terlibat dalam siklus pertambangan akan tetapi juga para teknisi dan operator-operator terampil.
Anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar mengungkapkan, pentingnya diadakan akademi komunitas karena renstra pendidikan nasional yang mendorong pada peningkatan sekolah kejuruan mendorong proporsi jumlah SMK lebih banyak ketimbang SMA.
“Hal ini menyebabkan naiknya jumlah siswa SMK yang tentunya harus diantisipasi oleh politeknik ataupun pendidikan yang tinggi vokasi,” ujarnya.
Namun ia pun mengingatkan bahwa dalam akademi komunitas agar tidak sebatas Skill saja yang diajarkan, namun namun juga yang paling penting adalah digabung dengan melatih jiwanya dan membangkitkan spiritnya bahwa mereka mempunyai modal yang besar.