First Media Anggarkan Belanja Modal Sebesar 72-78 Juta Dollar AS
PT First Media Tbk (KBLV) berencana mempercepat ekspansi ke sejumlah kota besar untuk menggaet pelanggan baru.
Laporan Wartawan Tribun Jakarta Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT First Media Tbk (KBLV) berencana mempercepat ekspansi ke sejumlah kota besar untuk menggaet pelanggan baru. Perseroan menyasar sejumlah wilayah seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, dan Bali.
President Director KBLV, Irwan Djaja mengatakan, Perseroan tahun ini telah membangun sambungan home pass (melewati rumah) TV kabel ke sejumlah kota-kota besar di Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan Bali.
"Kami targetkan bisa menambah 300-400 ribu home pass setiap tahun di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ditargetkan dalam 3-4 tahun kedepan akan bertambah 1 jutaan home pass" kata Irwan di Jakarta (13/12/2012).
Menurut Irwan, potensi pasar TV berbayar di Indonesia memang sangat besar. Saat ini baru 5 persen masyarakat Indonesia yang berlangganan TV berbayar.
"Selain masih besar, kami punya keunggulan lain yaitu selain menawarkan TV kabel juga menawarkan layanan internet," ujar Irwan.
Mengingat rencana itu, Irwan memperkirakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) ditahun depan akan lebih tinggi sekitar 20-30 persen dari capex yang dianggarkan pada tahun ini yaitu sebesar 60 juta dollar AS. Berarti capex tahun depan yang akan dikeluarkan sekitar 72-78 juta dollar AS.
Irwan menjelaskan, bahwa dana capex tersebut akan dialokasikan untuk penambahan jaringan terutama 4G, penambahan home pass sekitar 300-400 ribu serta pengembangan konten.
"Capex masih dalam penggodokan atau masih dalam tahap permohonan persetujuan dari dewan komisaris.," katanya.
Sumber pendanaan capex akan diambilkan sebagian dari kas internal dan sumber-sumber eksternal. "Kami akan jaga porsi pendanaan capex. Terkait dengan sumber pendanaan eksternal ini, selain akan membuka peluang dari pinjaman perbankan, perseroan juga membuka opsi untuk mencari dana dari pasar modal," tutur Irwan.
Terkait kinerja, Irwan enggan menjelaskan lebih detail, namun menurutnya sampai dengan september 2012, Perseroan telah berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 970 miliar atau naik sebesar 27 persen jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan, perseroan berharap pendapatan akan terus meningkat minimal mencapai 30 persen per tahunnya. (*)
BACA JUGA: