Pembangunan Menara Pertamina Masih Menunggu Perizinan Kemenhub
Pertamina masih harus bersabar dalam mewudjudkan keinginannya membangun menara tertingginya, yang setinggi 424 meter.
Laporan Wartawan Tribun Jakarta Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina masih harus bersabar dalam mewudjudkan keinginannya membangun menara tertingginya, yang setinggi 424 meter.
Budi Luhur, Direktur Umum Pertamina, mengatakan, masih adan perizinan yang dibutuhkan terkait dengan pembangunan menara yang rencananya akan bertempat di kawasan bisnis "segitiga emas" di Jakarta itu.
"Masih terkendala izin kementrian perhubungan yang mengatur ketinggian bangunan maksmimal 200-an meter. Makanya secara regulasi kami belum memenuhi syarat itu," katanya di Jakarta, (08/12/2012).
Menara ini akan digunakan untuk penyatuan unit bisnis Pertamina yang rencananya akan disatukan dalam satu tempat. Sehingga, tidak akan menyewa tempat lagi.
"Kami memang masih menyewa dan ini akan menjadi aset kami yang terbesar dengan biaya sebesar Rp 8 trilliun," katanya.
Dana itu bersumberkan dari kas Pertamina. Diharapkan akan selesai pada akhir tahun depan. Sedangkan proses konstruksinya akan selesai dalam 18 bulan ke depan setalah perizinan itu selesai.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, perusahaan minyak dan gas bumi, Pertamina berencana untuk mendirikan Pertamina Tower dengan ketinggian 100 lantai. (*)
BACA JUGA: