Umat Katolik Diajak Menjaga Kelestarian Lingkungan
KWI berharap, Umat Katolik yang duduk dalam pengambilan kebijakan publik, agar memerhatikan pemanfaatan SDA dan tata ruang wilayah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) berharap, Umat Katolik yang duduk dalam pengambilan kebijakan publik, agar memerhatikan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) dan tata ruang wilayah.
Anjuran tersebut dirumuskan dalam pesan pastoral sidang KWI 2012, tentang keterlibatan gereja dalam melestarikan keutuhan ciptaan.
"Sebagai Umat Katolik, supaya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan inspirasi iman. Demikian juga bagi para pelaku bisnis. Kami mengajak menyadari bersama-sama bahwa bisnis semestinya tidak dijalankan atas untung sebanyak-banyaknya," ujar Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Presidium KWI, di kantornya, Jumat (16/11/2012).
KWI memandang lingkungan atau alam telah dieksploitasi secara serakah dan ceroboh, serta tidak memperhitungkan kebaikan bersama.
Misalnya, penebangan hutan, serta pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan yang kurang bertanggung jawab.
"Lingkungan menjadi rusak. Terjadi banjir, konflik sosial, marginalisasi masyarakat adat, perempuan dan anak-anak," kata Uskung Agung Jakarta.
Untuk itu, lanjut Suharyo, pengelolaan alam harus disandarkan pada tiga pilar. Pertama, perusahaan tidak rugi secara ekonomi. Kedua, nasib orang-orang miskin diangkat. Ketiga, perawatan lingkungan.
Suharyo mengakui, Umat Katolik yang duduk dalam pengambilan kebijakan publik dan pebisnis, belum sepenuhnya melakukan ketiga hal tadi.
"Itulah mengapa surat ini kami sebarkan. Harapannya, supaya pebisnis atau Umat Katolik yang ada pada posisi pengambilan kebijakan yang membaca, hatinya tergerak," harapnya. (*)