Minggu, 5 Oktober 2025

Gubernur Baru Jakarta

Dunia Kedokteran Puji Program Berobat Gratis ala Jokowi

Dunia kedokteran sangat mendukung program pengobatan gratis melalui Kartu Jakarta Sehat ala Jokowi.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto Dunia Kedokteran Puji Program Berobat Gratis ala Jokowi
Kompas Nasional/WISNU WIDIANTORO (NUT)
Bersama perwakilan warga penerima Kartu Jakarta Sehat, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kartu usai perkenalan program itu di Kelurahan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2012). Kartu tersebut merupakan kartu jaminan pengobatan gratis bagi warga di Puskesmas atau kelas 3 di 88 rumah sakit yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Kompas/wisnu widiantoro 10-11-2012

Laporan Wartawan Tribunnews, Agustina NR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Mahal atau murah suatu layanan kesehatan tergantung orang melihat dari sisi mana. Apakah tujuan, kualitas, atau produk layanan kesehatan.

Namun yang terpenting, pemerintah harus menjamin kesehatan warganya, tanpa kecuali. Hal ini disampaikan Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dalam temu media, Selasa (13/11/2012), di Jakarta.

"Kesehatan adalah hal penting, harus diperhatikan oleh pemerintah. Seperti program Jokowi yang membagikan kartu sehat itu bagus, membantu warga DKI dalam masalah kesehatan, warga berobat gratis," kata Ketua Bidang Advokasi PAPDI, dr. Ari Fahrial Syam, SP.PD, K-GEH.

Di sisi lain, Ari menyayangkan jika pasien di Indonesia memilih berobat di negara tetangga, atau pasien berobat ke dokter asing yang praktek di rumah sakit (modal asing) di Jakarta.

"Pasar bebas ASEAN, semua dokter asing boleh kerja di sini, tidak hanya dokter spesialis. Sekarang dokter Filipina lagi giat-giatnya belajar bahasa Indonesia, perusahaan Malaysia dan Singapura dalam proses membebaskan tanah buat bangun rumah sakit di sini, mereka juga biayain mahasiswa kedokteran mereka untuk kuliah di sini," papar Ari.

Menuju pasar bebas ASEAN 2015, dokter Indonesia harus lah meningkatkan kualitasnya (pengetahuan, ramah, memaparkan informasi pasien dengan jelas dan komplit, dan lainnya), menambah kemampuan berbahasa asing terutama Inggris), serta fakultas kedokteran di perguruan tinggi menyediakan kelas internasional.

Peran pemerintah juga harus menjamin sub spesialis dan spesialis di Indonesia berjalan lancar, diatur lebih baik, bermutu, dan mencukupi kebutuhan pasien di seluruh Indonesia.

Sedangkan investor dari Singapura dan Malaysia berencana membuka rumah sakit di Indonesia. Pihak PAPDI telah menawarkan lokasi di Indonesia bagian timur, tetapi mereka mengincar daerah Jakarta, Makasar, Surabaya, dan Medan. Mereka beralasan bahwa keempat kota di Indonesia tersebut memiliki ekonomi yang bagus.

"Jadi mereka mengincar keuntungannya, industri kedokteran jangan hanya mengejar profit, tapi utamakan sosialnya. Ketegasan pemerintah menjadi penting saat seperti ini," tambah dr. Zubairi Djoerban, SpMPD.

Baca Artikel Menarik Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved