Gubernur Baru Jakarta
Dunia Kedokteran Puji Program Berobat Gratis ala Jokowi
Dunia kedokteran sangat mendukung program pengobatan gratis melalui Kartu Jakarta Sehat ala Jokowi.

Laporan Wartawan Tribunnews, Agustina NR
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Mahal atau murah suatu layanan kesehatan tergantung orang melihat dari sisi mana. Apakah tujuan, kualitas, atau produk layanan kesehatan.
Namun yang terpenting, pemerintah harus menjamin kesehatan warganya, tanpa kecuali. Hal ini disampaikan Persatuan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dalam temu media, Selasa (13/11/2012), di Jakarta.
"Kesehatan adalah hal penting, harus diperhatikan oleh pemerintah. Seperti program Jokowi yang membagikan kartu sehat itu bagus, membantu warga DKI dalam masalah kesehatan, warga berobat gratis," kata Ketua Bidang Advokasi PAPDI, dr. Ari Fahrial Syam, SP.PD, K-GEH.
Di sisi lain, Ari menyayangkan jika pasien di Indonesia memilih berobat di negara tetangga, atau pasien berobat ke dokter asing yang praktek di rumah sakit (modal asing) di Jakarta.
"Pasar bebas ASEAN, semua dokter asing boleh kerja di sini, tidak hanya dokter spesialis. Sekarang dokter Filipina lagi giat-giatnya belajar bahasa Indonesia, perusahaan Malaysia dan Singapura dalam proses membebaskan tanah buat bangun rumah sakit di sini, mereka juga biayain mahasiswa kedokteran mereka untuk kuliah di sini," papar Ari.
Menuju pasar bebas ASEAN 2015, dokter Indonesia harus lah meningkatkan kualitasnya (pengetahuan, ramah, memaparkan informasi pasien dengan jelas dan komplit, dan lainnya), menambah kemampuan berbahasa asing terutama Inggris), serta fakultas kedokteran di perguruan tinggi menyediakan kelas internasional.
Peran pemerintah juga harus menjamin sub spesialis dan spesialis di Indonesia berjalan lancar, diatur lebih baik, bermutu, dan mencukupi kebutuhan pasien di seluruh Indonesia.
Sedangkan investor dari Singapura dan Malaysia berencana membuka rumah sakit di Indonesia. Pihak PAPDI telah menawarkan lokasi di Indonesia bagian timur, tetapi mereka mengincar daerah Jakarta, Makasar, Surabaya, dan Medan. Mereka beralasan bahwa keempat kota di Indonesia tersebut memiliki ekonomi yang bagus.
"Jadi mereka mengincar keuntungannya, industri kedokteran jangan hanya mengejar profit, tapi utamakan sosialnya. Ketegasan pemerintah menjadi penting saat seperti ini," tambah dr. Zubairi Djoerban, SpMPD.
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Ini Kelemahan Dokter Indonesia yang Harus Dibenahi 3 menit lalu
- Komisi Penanggulangan AIDS Gelar Roadshow Lima Kota 6 jam lalu
- Pria dan Wanita Wajib Belajar Terangsang Kepada Pasangan Seksual Senin, 12 November 2012
- Suami Mulai Jajan ke 'Toko Sebelah', Mungkin Ini Penyebabnya Senin, 12 November 2012
- Layanan Konseling Kesehatan Posyandu Belum Optimal Sabtu, 10 November 2012
- Percaya Atau Tidak, Vega Darwanti Diikuti Kuntilanak Karena Hamil Sabtu, 10 November 2012
- Hamil Anak Kedua, Vega Darwanti Hindari Makan Sayur Mentah Sabtu, 10 November 2012