Layanan Konseling Kesehatan Posyandu Belum Optimal
Konseling kesehatan atau di meja keempat dalam layanan Posyandu masih menjadi masalah serius.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konseling kesehatan atau di meja keempat dalam layanan Posyandu masih menjadi masalah serius. Padahal, jika layanan ini berjalan sebagaimana mestinya akan mampu mengurangi angka kematian balita.
Masalah ini, terjadi di seluruh Posyandu di Indonesia,. Bahkan ini juga terjadi di Posyandu yang diklaim terbagus di Indonesia. Yang terjadi selama ini, setelah anak ditimbang dan diukur tingginya langsung diimunisasi.
"Promosi kesehatan di meja 4 Posyandu sampai sekarang belum jalan. Kader belum bisa memberikan informasi misalnya bagaimana mengatasi kalau anak tidak bertambah tinggi atau berat badannya justru turun," tutur Candra Wijaya, Program Konseling Pemberian Makan untuk Bayi dan Anak (PMBA) Berbasis Masyarakat Wahana Visi Indonesia kepada wartawan, Jumat (9/11/2012).
Dengan konseling akan bisa diketahui apa yang mesti dilakukan. Jika memang ada masalah di balita itu bisa dirujuk ke tepat pelayanan yang tepat seperti rumah sakit atau Puskesmas. Keberadaan jumlah tenaga konseling yang cukup maka angka kematian anak bisa ditekan hingga 22 persen.
Selama ini pelayanan Posyandu meliputi meja 1 melayani pendaftaran bagi para pengunjung Posyandu, meja 2 melayani penimbangan bayi, balita, dan ibu hamil. Meja 3 melayani pencatatan hasil dari penimbangan dari meja 2 di dalam KMS (Kartu Menuju Sehat), baik KMS bayi/balita maupun KMS ibu hamil, juga dilayani oleh kader.
Kemudian meja 4 yakni melakukan penyuluhan kepada ibu bayi/balita dan ibu hamil,sebagai tindak lanjut dari hasil pemantauan status gizi, balita dan ibuhamil, dan KB. Meja ini dilayani oleh petugas atau kader.
Kemudian meja 5 dilakukan pelayanan oleh petugas medis/para medis dari Puskesmas untuk imunisasi, pemasangan alat kontrasepsi, ataupengobatan bagi yang memerlukan, dan periksa hamil.