BEM UI Tuntut Negara Kelola Penuh SDA Indonesia
Hari ini, Sabtu (10/11/2012), puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa UI (BEM UI) melakukan aksi didepan Istana Negara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Sabtu (10/11/2012), puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa UI (BEM UI) melakukan aksi didepan Istana Negara Jakarta, menuntut kemandirian dalam hal pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).
"Sesungguhnya yang memiliki sumber daya alam Indonesia adalah rakyat. Sehingga sudah sepatutnya jika keuntungan dalam pengelolaannya dialokasikan secara maksimal untuk kepentingan rakyat Indonesia," tutur Patriot, Koordinator Aksi dalam aksi di depan Istana tersebut.
Terkait hal itu, lanjutnya, terdapat UU nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menjadi dasar terbentuknya BP Migas (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) yang melakukan pengendalian kegiatan usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi.
BP Migaslah yang kemudian mewakili pemerintah dalam melakukan kontrak dengan perusahaan-perusahaan minyak, baik itu nasional maupun luar negeri.
"Namun ada yang hilang ketika pengelolaan Migas oleh negara diserahkan kepada BP Migas, yaitu rakyat tidak merasakan hasilnya," tukasnya.
Menurut BEM UI, salah satu penyebab rakyat belum merasakan keuntungan kekayaan alam Indonesia secara maksimal adalah karena Indonesia belum mengelola kekayaan alam Indonesia secara penuh dan mandiri, pengelolaan masih melibatkan pihak asing dengan prosentase keuntungan yang begitu besar.
Salah satu contohnya adalah dari kasus Blok Mahakam dimana Kementerian ESDM dan BP Migas lebih memilih memperbaharui kerjasama dengan pihak asing dengan alasan transfer teknologi kepada Pertamina.
Pemerintah selalu memberikan diskursus kepada publik bahwa Pertamina belum mampu secara infrastruktur teknologi dan kemampuan SDM untuk mengelola Blok Mahakam sendiri. Sudah saatnya pemerintah mengganti sudut pandang dari melihat Pertamina tidak mampu, menjadi mendukung dan memampukan Pertamina
"Kami melihat pengelolaan SDA yang dikuasai oleh negara merupakan sebuah keharusan, dengan alokasi keuntungan secara maksimal untuk kepentingan rakyat Indonesia," tandasnya.
Klik:
