Sabtu, 4 Oktober 2025

Rawan Keamanan, DPR Tinggikan Pagar Hingga 2 Meter

Sekretariat Jenderal DPR menjelaskan sejumlah anggaran proyek pembangunan pada akhir tahun

zoom-inlihat foto Rawan Keamanan, DPR Tinggikan Pagar Hingga 2 Meter
TRIBUN JAKARTA/FX ISMANTO
Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen bentrok dengan aparat kepolisian, saat melakukan aksi menolak kanaikan harga Bahan Bakar Minyak, Kamis (29/3/2012) di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Dalam aksinya para demontras berusaha merobohkan pagar gedung DPR dengan mengunakan spanduk yang diikatkan dibesi dan ditarik beramai-ramai. (Tribun Jakarta/FX Ismanto)

Laporan Wartawan Tribunenws.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretariat Jenderal DPR menjelaskan sejumlah anggaran proyek pembangunan pada akhir tahun. Proyek tersebut terdiri dari perbaikan ruang kerja anggota, toilet dan pagar.

"Proyek ini memang sesuai dengan kebutuhan yang diminta dalam rapat BURT," kata Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR, Erry S Achyar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/11/2012).

Erry menjelaskan mengenai penambahan tinggi pagar DPR dilakukan dalam rangka pengamanan. Hal itu merupakan permintaan oleh Panja (Panitia Kerja) saat membicarakan masalah keamanan di lingkungan DPR.

"Jadi memang kelihatannya bombastis," katanya.

Ia mengatakan pagar tersebut diajukan oleh BURT, Pengamanan Dalam (Pamdal) dan Polda Metro Jaya. Ia mengatakan pagar akan ditinggikan menjadi 2 meter.

"Sekarang 0,75 meter dirasakan rawan itu," ujarnya.

Erry menjelaskan proyek tersebut terkait rilis LSM FITRA. Sebelumnya,  Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mencium adanya kejanggalan dari proses pelelangan tiga pekerjaan senilai Rp 8.696.788.000 atau Rp 8,6 miliar yang dilakukan DPR saat ini.

Tiga proyek dari APBN anggaran 2012 itu, yakni penggantian pagar batas DPR dan Taman Ria sebesar Rp 1.023.211.000, renovasi toilet Gedung Nusantara I DPR RI sebesar Rp 1.406.291.000, dan perbaikan ruang kerja anggota Gedung Nusantara I DPR RI sebesar Rp 6.267.286.000.

Erry menjelaskan sesuai dengan rapat BURT, anggota DPR mengeluhkan banyaknya toilet yang rusak dan tidak berfungsi.
"Anggaran toilet Rp1,4miliar untuk 179 toilet untuk kondisi yang rusak dan mengembalikan secara fungsional. Serta 18 toilet rusak berat," katanya.

Total di Gedung Nusantara terdapat 220 toilet. Erry mengatakan anggaran yang besar karena adanya kebocoran pipa serta rusaknya keran air.

"Karena terlalu tinggi tekanannya jadi jebol, setelah ditelusuri konsultan perlu pengaturan pipa hidran, tapi sudah terlanjur jebol ini. Akan kita kembalikan fungsinya supaya bisa berfungsi," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved