Jalan Rusak Sepanjang 255,4 Km Dibiarkan Terbengkalai
Tahun ini, Dinas Bina Marga Kabupaten Garut hanya akan memperbaiki 269,59 kilometer dari total 524,99 kilometer jalan rusak di Kabupaten Garut.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Tahun ini, Dinas Bina Marga Kabupaten Garut hanya akan memperbaiki 269,59 kilometer dari total 524,99 kilometer jalan rusak di Kabupaten Garut. Sedangkan sisanya, 255,4 kilometer jalan rusak, akan dibiarkan terbengkalai.
Kepala Bidang Program pada Dinas Bina Marga Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, mengatakan tidak bisa memperbaiki seluruh jalan yang rusak di Kabupaten Garut akibat keterbatasan dana perbaikan pada APBD Kabupaten Garut 2012.
"Anggaran daerah Pemerintah Kabupaten Garut untuk perbaikan jalan tahun 2012 ini memang sangat minim sehingga kami tidak bisa melakukan perbaikan secara maksimal. Jadinya, kami hanya melakukan perbaikan pada sebagian jalan, yang jadi prioritas," kata Jujun saat ditemui di Kantor Dinas Bina Marga Kabupaten Garut, Selasa (6/11/2012).
Menurut Jujun, dari 828,9 kilometer ruas jalan kabupaten di Kabupaten Garut, atau sekitar 329,27 kilometer jalan mengalami rusak parah, 195,72 kilometer jalan rusak sedang, dan sisanya atau 303,91 kilometer jalan dalam kondisi baik.
Walaupun dirinya mengetahui 255,4 kilometer jalan rusak dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan, keterbatasan anggaran memaksa dinasnya untuk diam. Terlebih pada musim hujan, ratusan kilometer jalan tersebut akan semakin membahayakan pengguna jalan.
"Saya sangat memahami kondisi di lapangan seperti apa. Khawatir. Tapi dinas tidak bisa berbuat banyak akibat keterbatasan anggaran. Karena itu, kami hanya bisa mengefektifkan anggaran dengan melakukan pemeliharaan terhadap sejumlah ruas jalan yang masih ringan kerusakannya. Sedangkan untuk kerusakan berat tidak bisa dilakukan perbaikan sekarang," ucapnya.
Layaknya kabupaten lain di Jawa Barat, jalan rusak di Kabupaten Garut kebanyakan terdapat di kawasan selatan. Kondisi geografis di selatan Garut yang berbukit membuat permukaan tanahnya labil sehingga cepat merusak permukaan jalan.
Selain itu, kebanyakan jalan tidak memiliki drainase sehingga air mengalir di badan jalan. Hal ini tentu saja dapat mengikis permukaan jalan dengan cepat. Padahal, volume kendaraan yang melintasi kawasan selatan cukup padat.
Terlebih, ujarnya, kawasan selatan Garut menjadi tujuan wisata karena memiliki beberapa obyek wisata andalan. Dikhawatirkan, kondisi jalan rusak dapat berdampak besar pada penurunan jumlah wisatawan ke Kabupaten Garut.
Baca Juga:
- Empat Pengedar Black Campaign Ditangkap Polisi Soppeng
- Summit BMT 2012 Ajang Silaturahmi Perkuat Jati Diri
- Hidung Bocah Kemasukan Baterai
- Mantan Kapolda Sumsel Merapat ke KPU