Jumat, 3 Oktober 2025

Sistem Penerangan Tenaga Surya di Borobudur Terpasang

Setelah dua mingu lamanya, Greenpeace Indonesia mengakhiri proses pemasangan sistem penerangan tenaga surya

zoom-inlihat foto Sistem Penerangan Tenaga Surya di Borobudur Terpasang
TRIBUn JOGYA
Pagelaran Sendratari Mahakarya Borobudur digelar lagi di Panggung Aksobya, Candi Borobudur, Sabtu (27/10/2012) hari ini, pukul 20.00 WIB

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Setelah dua mingu lamanya, Greenpeace Indonesia mengakhiri proses pemasangan sistem penerangan tenaga surya di Candi Borobudur, Minggu (28/10/2012). Akhir proyek tersebut ditandai dengan prosesi menekan tombol ‘Revolusi Energi’ yang menyalakan lampu penerangan Borobudur dan Climate Rescue Station di Taman Lumbini.

Prosesi dilakukan oleh Chief Operating Officer Greenpeace Asia Tenggara Dawn Gosling, beserta Juru Kampanye Iklim dan energi Terbarukan Greenpeace Hindun Mulaika. Turut hadir Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY Rani Syamsinarsi, dan Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo.

Menerangi candi Budha terbesar di dunia itu dengan memanfaatkan tenaga surya dilakukan Greenpeace sebagai kampanye terhadap penggunaan sumber energi terbarukan. Organisasi tersebut telah memasang sejumlah panel surya di 10 titik yang akan menyerap panas matahari pada siang hari. Alat tersebut kemudian akan menyalurkan sinar matahari yang ditangkap ke dalam baterai dan ketika disalurkan ke listrik pada malam hari akan menghasilkan listrik untuk penerangan dengan kapasitas maksimal 2.000 watt.

“Kami memulai program ‘Menyinari Borobudur’ ini sejak dua minggu lalu sebagai simbolisasi langkah pertama menuju Revolusi energi di Indonesia dan menjauh dari ketergantungan terhadap energi fosil,” kata Dawn Gosling.

Menurutnya, Indonesia memiliki laju ekonomi ynag cepat di Asia Tenggara. Kebutuhan sumber energi bagi masyarakat dan industri dikatakannya juga akan meningkat. Dia berharap, dengan adanya sistem penerangan tenaga surya di Borobudur bisa menjadi momen pencerahan menuju masa depan energi terbarukan.

Sementara menurut Juru Kampanye Greenpeace Hindun Mulaika, pembangkit listrik dengan energi terbarukan berskala kecil yang terdesentraliasasi dan mandiri akan memberikan akses listrik bersih bagi masyarakat. “Juga membantu mereka meninggalkan diesel dan gas yang mahal,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved