Anton Medan Minta PITI dan Warga Tionghoa Bangun Bangsa
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan mengatakan akan terus merangkul semua komponen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan mengatakan akan terus merangkul semua komponen warga Tionghoa untuk menyikapi dan berpartisipasi dalam perjalanan bangsa Indonesia ke depan.
Demikian disampaikan pendakwah dengan nama Tionghoa, Tan Kok Liong, dalam Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PITI Periode 2012-2017 di Sands International Restaurant, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Sabtu (27/10/2012).
"Di konstitusi kita tidak mengenal Tionghoa, Sunda, Jawa. Justru Islam itu membebaskan manusia dari ras diskriminasi. Itu yang kita wujudkan. Kalau ada kyai atau ustadz mengatakan dia China, saya suruh dia mengaji lagi," ujar Anton.
Karena itu, kata Anton, pengukuhan pengurus PITI juga merangkul Tionghoa non-Muslim.
Menurutnya, membangun bangsa menjadi kewajiban semua pihak tanpa memandang etnis, suku, agama, dan latarbelakangnya.
Masih kata Anton, meski PITI berdiri sejak 1961, tak melulu kegiatannya terfokus hanya pada pengajian saja. Tapi juga membangun ekonomi secara konkret, dengan merangkul masyarakat Tionghoa non-Muslim.
"PITI harus mampu menggandeng komponen bangsa. Saya meminta warga Tionghoa bertanggungjawab membangun bangsa. Kita lahir kebetulan sebagai Tionghoa. Kita tak meminta jadi Tionghjoa. Tapi kita dituntut membangun negeri ini," tandasnya.