Pemilu 2014
Golkar Tidak Mau Asal Comot Calon Legislatif
Baik atau buruknya kinerja dan citra lembaga legislatif, sangat tergantung pada sistem rekrutmen calon anggota legislatif.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi menyukseskan kemenangan dalam Pemilu 2014, Partai Golkar sudah melakukan persiapan serius, sistematis, serta terencana, termasuk tak asal comot calon legislatif.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie kepada wartawan, di sela Rapat Pimpinan Nasional IV Golkar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2012).
"Caleg Partai Golkar ditetapkan berdasar pertimbangan matang, dengan memerhatikan kompetensi, rekam jejak, prestasi, dedikasi, disiplin, dan tidak tercela (PDLT), juga didasarkan pada keinginan rakyat lewat survei," ujar Aburizal.
Pria yang akrab disapa Ical menyadari, baik atau buruknya kinerja dan citra lembaga legislatif, sangat tergantung pada sistem rekrutmen calon anggota legislatif.
Karena itu, hanya kader terbaik yang akan diajukan Golkar sebagai legislator. Pola rekrutmen caleg tak bermasalah, menjadi satu dari dua kiat Golkar menghadapi Pemilu 2014.
Golkar belum menyertakan pendamping untuk Aburizal, yang diplot sebagai calon presiden dari partai berlambang beringin.
Kiat kedua, Golkar telah siapkan blue print pembangunan nasional lewat Visi Pembangunan Indonesia 2045, yang menjadi salah satu topik pembahasan Rapimnas IV Golkar, selain strategi pemenangan Aburizal sebagai calon presiden.
Ia menambahkan, blue print ini meneguhkan Golkar sebagai partai yang mengedepankan tradisi politik, di mana ide dan gagasan sebagai instrumen politik. Karena itu, Golkar ingin menangkan pemilu secara bermartabat.
"Dalam konteks itu, Golkar mengedepankan kebijakan pembangunan nasional berbasis pedesaan melalui pelaksanaan paradigma, 'Membangun Indonesia dari Desa.' Ini kunci percepatan pembangunan," jelas Ical. (*)