Minggu, 5 Oktober 2025

DPR Setuju Rp 150 Miliar Biayai Sistem Logistik Ikan Nasional

Program yang digagas untuk mendukung ketahanan pangan nasional ini, juga mendapat sinyalemen positif dari DPR.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto DPR Setuju Rp 150 Miliar Biayai Sistem Logistik Ikan Nasional
Kompas Nasional/HERU SRI KUMORO
Pekerja merangkai besi untuk pembangunan tanggul sebagai bagian revitalisasi Dermaga Timur Muara Angke, Jakarta. Kementrian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi olahan ikan tahun ini 4,8 juta ton atau naik 6,6 persen dibanding realisasi tahun lalu. Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM) 09-10-2012

RIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berjalan mulus. Program yang digagas untuk mendukung ketahanan pangan nasional ini, juga mendapat sinyalemen positif dari DPR. Anggaran sebesar Rp 150 Miliar yang diajukan KKP disetujui oleh DPR RI.

“Dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI kemarin, telah disetujui sebesar Rp 150 miliar untuk memperkuat program SLIN dan Lumbung Ikan Nasional (LIN),” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo Sharif di Jakarta, Minggu (28/10/2012).

Sharif menjelaskan, SLIN merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan jaminan terhadap ketersediaan, stabilitas harga, ketahanan pangan serta mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Terkait hal itu untuk menunjang SLIN, KKP akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 miliar untuk membangun 36 pangkalan pendaratan ikan (PPI), jetty terapung, serta pengadaan sarana air bersih di pelabuhan perikanan. 

Sebagian dari dana tersebut, akan digunakan untuk membebaskan lahan di Provinsi Maluku. Nantinya, lahan tersebut akan dibangun cold storage, industri perikanan dan lain-lainnya.

”Keberadaan cold storage sangat penting, agar dapat menampung berbagai hasil produksi perikanan yang diambil dari daerah sentra produksi di kawasan perairan Indonesia bagian timur,” jelasnya

Menurut Sharif, melalui penguatan SLIN diharapkan arus pergerakan komoditi ikan dapat berjalan dengan lancar dan efesien dari hulu ke hilir.  Apalagi, selama ini permasalahan distribusi ikan dari sentra produksi yang terletak di wilayah timur ke sentra-sentra pasar  di wilayah barat  belum optimal dan terpadu.

Sedangkan di sisi lain kontuinitas pasokan sangat diperlukan sebagai kebutuhan konsumsi dan industri pengolahan perikanan. Maka dari itu, SLIN dapat memberikan jaminan terhadap ketersediaan, stabilitas harga, ketahanan pangan serta mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Untuk mendukung SLIN, pada 2013 KKP berencana akan menyalurkan anggaran Rp 351,5 miliar untuk membangun 36 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), jetty terapung, serta pengadaan sarana air bersih di pelabuhan perikanan,”tambahnya. (*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved