Idul Adha 2012
AM Fatwa: Pemimpin yang Baik Harus Rela Berkorban
Salah seorang fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN) Andi Mappetawang (AM) Fatwa menyinggung kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin bila
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah seorang fungsionaris Partai Amanat Nasional (PAN) Andi Mappetawang (AM) Fatwa menyinggung kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin bila ingin mendapat dukungan dan legitimasi dari masyarakat di Pilgub Sulsel 22 Januari 2013.
Demikian dikatakan AM Fatwa saat khutbah Salat Idul Adha di Lapangan Karebosi, Makassar, Jumat (26/10/2012) pagi. Wali Kota Makassar dua periode Ilham Arief Sirajuddin yang juga calon gubernur Sulsel nomor urut satu duduk di shaf depan mendengar khutbah AM Fatwa itu.
Ilham tampak khusyuk mendengar pesan-pesan AM Fatwa di tengah ribuan masyarakat Kota Makassar yang juga hadir mendengar "fatwa" AM Fatwa itu.
Khutbah pria asal Bone ini mengusik suasana daerah Sulawesi Selatan yang tengah hiruk pikuk mempersiapkan calon pemimpin daerah yang akan memimpin Sulsel dalam lima tahun ke depan.
Usikan itu terlontar dari mulut AM Fatwa sekaitan penuturannya atas makna kurban dan jejak kurban Nabi Ibrahim AS di awal dan menjelang penutup khutbahnya.
"Calon pemimpin Sulsel yang baik adalah berjiwa kreatif dan rela berkorban untuk kepentingan masyarakat Sulsel. Namun yang terpenting dari semuanya, pemimpin itu harus sehat secara jasmani dan rohani, tidak gampang tergoda pada pola hidup hedonis yang tidak peduli pada rakyat miskin, gemar berfoya-foya, mengkonsumsi obat-obatan terlarang," kata AM Fatwa.
AM Fatwa yang merupakan putra daerah Bone, terkenal suka bersikap kritis. Pada zaman orde baru bahkan pernah mendekam belasan tahun di bui akibat kekritisannya pada pemerintahan Soeharto. Pada era reformasi, Fatwa menjadi pilar utama Partai PAN yang ikut didirikannya
bersama Amin Rais. Fatwa hadir sebagai khatib di Karebosi atas undangan Pemkot Makassar.
Baca Juga: