Bus Tabrak Pohon Asam, 11 Penumpang Kritis
Kepalanya goyang-goyang, seperti orang mengantuk berat. Namun, si sopir tetap menjalankan bus

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Diduga karena sopirnya mengantuk, bus Kawan Kita, jurusan Blitar-Kediri, yang sedang membawa 19 penumpang, mengalami kecelakaan. Bus nopol AG 7027 UA, yang dikemudikan Agung (58), warga Desa/Kecamatan Santren, Kediri ini tiba-tiba menabrak pohon Asem di tepi jalan Dusun Wadang, Desa Gande'an, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Kamis (26/10/2012) siang.
Akibatnya, bus terguling ke kanan dan para penumpang terluka semua karena terbentur kursi dan bodi bus yang ringsek. Tak ada korban jiwa. Para penumpang dilarikan ke RS Suhada' Haji, Kota Blitar.
Suwarno (70), penumpang bus, yang duduk di kursi deretan kedua dari depan, menuturkan, sejak dari Srengat, bus melaju tak beraturan. Kadang, kencang dan mendadak pelan. Setelah diamati, ternyata sopirnya mengantuk.
"Kepalanya goyang-goyang, seperti orang mengantuk berat. Namun, si sopir tetap menjalankan bus. Tepat di TKP, tanpa ada penyebab, bus oleng ke kiri dan langsung menabrak pohon yang ada di samping kiri jalan," tuturnya.
Akibatnya, bus langsung terguling dan penumpang panik karena tak bisa keluar. Untuk mengeluarkan penumpangnya, warga yang menolongnya, memecah kaca belakang karena pintu kirinya berada di atas akibat bodi bus terguling ke kanan.
Habib (40), warga setempat yang rumahnya berjarak sekitar 10 meter dari TKP, mengatakan, saat itu dirinya berada di teras rumahnya dan mendadak mendengar suara keras, braaak.
Sesaat kemudian terdengar suara jerit tangis, dan orang minta tolong. Habib bersama warga lainnya langsung semburat keluar rumah dan berusaha menolongnya.
Para penumpang yang terluka di antaranya, Budi Agung (45), warga Desa Tarokan, Kecamatan Keras, Kediri, kepalanya berdarah dan tulang punggungnya patah, dan anaknya, Mardani (6), mengalami luka patah tulang pada tangan, Noto Warsito (26), warga semarang, kepalanya berdarah, Jumilah (58), warga Desa/Kecamatan Keras, Kediri, dada kanannya berdarah, Nawilah (65), warga Desa/Kecamatan Keras, Kediri, kening kanannya berdarah, dan Musrifah (34), warga Donomulyo, Kabupaten Malang, kaki kanannya berdarah.
Sedang saat ditemukan sopir bus dan kondekturnya, Muktarom (35), Desa Santren, Keras, Kediri, tak sadarkan diri hingga sore hari kemarin. Sepertinya, kepalanya terluka akibat terbentur.
Iptu Trinuwartiko, Kanit Laka Polres Blitar ditemui di RS Suhada' Haji, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tunggal ini karena kru bus, termasuk sopirnya belum bisa dimintai keterangan akibat kondisinya masih dalam perawatan dokter.
"Namun dugaan awal, itu akibat sopir bus mengantuk," pungkasnya.