Sengketa Lahan, SMP PGRI 1 Kedungsalam Boyongan

TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Masalah sengketa lahan yang menyebabkan SMP PGRI 1 Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang memutuskan untuk pindah tempat, hari ini (24/10/2012).

Kepindahan siswa smp mendapat simpati dari banyak masyarakat setempat. Untuk menunjukkan simpatinya, warga dari semua kalangan turun tangan untuk membantu mempersiapkan ruang belajar di tempat yang baru.

Warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu, sejak pagi tadi telah berbaur bersama puluhan siswa SMP PGRI 1 Kedungsalam di tempat yang baru, yakni di kompleks TK Dharma Wanita 3 di Dusun Krajan, Desa Kedungsalam. Kompleks sekolah ini dulunya merupakan gedung SDN 1 Kedungsalam, yang sejak sekitar lima tahun silam pindah ke tempat lain.

Menurut Herna, salah satu guru SMP PGRI 1 Kedungsalam, proses kepindahan sebenarnya telah dilakukan sejak malam kemarin (23/10/2012). Fasilitas belajar seperti bangku, papan tulis, dan semua perabotan kantor, diangkut menggunakan truk ke TK Dharma Wanita 3.

“Waktu memindahkan barang-barang ini, dibantu banyak warga yang bersimpati pada kami," terang Herna.

Setelah semua barang dipindahkan ke tempat yang berjarak sekitar satu kilometer dari sekolah yang disegel ahli waris ini, pagi tadi para guru dan siswa yang dibantu oleh puluhan warga, mulai bahu membahu membersihkan tiga ruang kelas yang akan dipakai.

Hal ini harus dilakukan karena kondisi di dalam tiga ruangan itu sebenarnya masih belum terlalu layak untuk dipakai belajar.

Selain di salah satu ruangan masih terdapat tumpukan pasir yang harus dikeluarkan, atap ruangan juga terlihat dalam kondisi yang memprihatinkan.

“Kalau kondisinya seperti ini, mungkin baru besok (25/10/2012) ruangannya baru bisa dipakai belajar,” tambah Diah, juga salah satu guru di sekolah tersebut.

Sayangnya, saat hendak dimintai konfirmasinya mengenai pemindahan tersebut, Kepala SMP PGRI 1 Kedungsalam, Mustari Abu Mustofa, sama sekali enggan berkomentar. Demikan pula para siswa, mereka tampaknya juga telah diperingatkan untuk tidak berbicara kepada awak media.