Kalah dari JK, Ical Disarankan Pikir Ulang Jadi Capres

TRIBUNNEWS.CO, JAKARTA - Survei Political Weather Stasion (PWS) yang dipublikasikan di Jakarta, Minggu (21/10/2012), melansir tingkat keterpilihan (elektabilitas) Ketua Umum Golkar yang juga calon Presiden Aburizal Bakrie alias Ical  masih berada di bawah mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla (JK).

Mantan Wakil Presiden ini masih menempati posisi teratas di antara tokoh-tokoh Golkar dengan 22,14 persen. Sementara Ical hanya menempati urutan kedua dengan 16,35 persen.

Menanggapi hal tersebut Politisi Senior Partai Golkar Zainal Bintang menegaskan setuju atau tidak menanggapi hasil survei itu namun  yang jelas faktanya elektabilitas JK lebih tinggi dari Ical.

"JK telah berpengalaman 5 tahun sebagai Wapres. Nyaris tanpa stigma negatif yang mengisi memori masyarakat," kata Bintang dalam rilisnya, Senin (22/10/2012).

Dikatakan dengan posisi Ical yang tertinggal jauh dari JK, ini bisa menjadi masalah besar bagi Golkar karena Golkar sudah mendeklarasikan Ical sebagai calon presiden RI.

"Kader Golkar harus waspadai fenomena ini. Waspadai Golkar jangan dibiarkan tersandera oleh ambisi oknum tertentu," kata dia.

Bintang menyarankan Ical  mengevaluasi Tim Sukses/Ring Satu dan kinerja 33 DPD Golkar Tingkat I yang mendeklarasikan dia karena nampaknya Tim Sukses Ical tidak maksimal.

Dijelaskan langkah Ical untuk tatap muka dengan pedagang pasar (UKM) tidak banyak manfaatnya.

"Itu program duplikasi (kuno), digunakan juga kandidat parpol lain.  Hanya buang waktu,dana dan tenaga. Kurang kreatif dan bisa jadi bom waktu, kalau rakyat gagal dapat bantuan dana murah," kata dia.

Oleh karena itu Bintang meminta Ical supaya berfikir ulang lagi mencalonkan diri jadi Capres. "Sebaiknya jangan paksakan diri," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR ini. (Aco)