PN Surabaya Diawasi 30 CCTV
"Kalau di pos keamanan tujuannya agar bisa dilihat agar kalo ada kejadian yang tidak diinginkan bisa segera ditangani," imbuhnya.

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Pengadilan Negeri Surabaya mulai meningkatkan keamanannya pasca kejadian pencurian 18 September 2012 silam. Caranya dengan menambah kamera pengintai (CCTV) di semua sudut pengadilan.
Sebelumnya CCTV sudah dipasang di dalam area sidang seperti di ruang sidang utama (Cakra dan Candra), di ruang tunggu, di depan ruang hakim dan di depan ruang tahanan.
Kali ini ditambah di luar area sidang seperti di area masjid, area parkir depan, area parkir samping dan di sekitar gedung administrasi.
Juru bicara PN Surabaya Agus Pambudi mengatakan ada 16 CCTV baru yang sudah maupun dalam proses pemasangan.
"Kalau dijumlah dengan yang sudah ada sekitar 30 buah. Jadi sekarang di segala sisi sudah terpantau,"kata hakim lulusan Universitas Brawijaya, Malang ini, Sabtu (20/10/2012).
Kamera CCTV ini tersambung dalam monitor pengontrol di ruang ketua PN dan pos keamanan. Tujuannya agar ketua PN bisa mengontrol kondisi yang terjadi di pengadilan sewaktu-waktu.
"Kalau di pos keamanan tujuannya agar bisa dilihat agar kalo ada kejadian yang tidak diinginkan bisa segera ditangani," imbuhnya.
Kamera CCTV ini dilengkapi infra merah sehingga meski dalam keadaan gelap, masih bisa bisa menangkap bayangan.
Dari hasil evaluasinya saat kejadian pencurian 18 September 2012 silam pelaku sempat terekam kamera CCTV namun tidak tampak jelas wajahnya karena saat itu sebagian lampu padam sehingga hanya terlihat bayangan hitam. "Untuk ke depannya, semua lampu harus menyala sehingga kalau terjadi apa-apa bisa terlihat jelas," katanya.
Selain kamera cctv, pihaknya juga menggiatkan petugas keamanan, khususnya saat malam hari.
"Kalau malam ada tiga petugas jaga, dua berkeliling area pengadilan. Satunya memantau lewat monitor pengontrol cctv. Jadi semua bisa dijangkau,"tukasnya.
Seperti diketahui, pencurian di lembaga peradilan itu sempat membuat geger sistem pengamanannya. Pencuri yang diperkirakan dua orang itu masuk ke ruang panitera pengganti (PP) lantai dua gedung administrasi dengan menggunakan linggis.
Di sana, dia menggondol dua laptop milik panitera pengganti serta uang sekitar Rp 5 juta.
Beruntung aksi itu cepat diketahui petugas keamanan sehingga pencuri panik dan meninggalkan dua tas berisi laptop dan linggis di samping masjid sebelum akhirnya melarikan diri mengendari motor.