PWI Jombang Demo Satuan Radar TNI AU Kabuh
Kami menuntut Kepala Staf TNI Angkatan Udara menjatuhkan sanksi tegas terhadap Komandan Pangkalan TNI AU Pekanbaru
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG-Kekerasan oleh oknum personel pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Letkol Robert Simanjutak, terhadap wartawan peliput jatuhnya pesawat latih Hawk 200 di dekat Perumahan Duta Mas, Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, direaksi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang.
Sebagai solidaritas profesi, mereka menggeruduk markas Satuan Radar 222 (Satrad) TNI -AU di Jalan Raya Kabuh, Jombang, Rabu (17/10/2012).
PWI Jombang menuntut agar oknum TNI AU yang melakukan aksi kekerasan terhadap wartawan diberi sanksi tegas. Alasannya, tindakan arogan tersebut melanggar UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999.
Begitu tiba di lokasi, puluhan wartawan yang biasa melakukan tugas jurnalistrik di wilayah Kabupaten Jombang ini langsung membentangkan poster tuntutan. Diantaranya, Usut Tuntas Kasus Pemukulan Wartawan, Otak Jongkok Kok Bisa Jadi Letkol? serta poster kecaman lainnya. Selain itu, wartawan juga melakukan orasi.
"Kami menuntut Kepala Staf TNI Angkatan Udara menjatuhkan sanksi tegas terhadap Komandan Pangkalan TNI AU Pekanbaru Kolonel (Pnb) Bowo Budiarto, serta Letkol RS, oknum TNI AU yang menganiaya para wartawan," kata Ketua PWI Jombang, Jalaludin Hambali,Rabu (17/10/2012).
Usai orasi, dilakukan penyerahan pernyataan sikap dari Ketua PWI Jombang Jalaludin Hambali kepada Komandan Sat Radar 222 TNI AU, Mayor Dwi Anggoro, yang menemui wartawan secara langsung.
Perwira menengah yang belum lama baru menduduki jabatannya ini berjanji meneruskan tuntutan PWI Jombang ke jajaran di atasnya. Selama aksi berlangsung, sejumlah personel dari Polres Jombang melakukan penjagaan ketat.