Air Asia Dari Kuala Lumpur Masuk Klasifikasi Resiko Tinggi
seringnya upaya penyelundupan lewat jalur udara terutama yang menggunakan maskapai penerbangan Air Asia dari Kuala Lumpur.
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Pengamanan Bandara Kuala Lumpur Lemah Direktur Reserse Narkoba Polda DIY, Kombespol Widjanarko berkomentar tentang seringnya upaya penyelundupan lewat jalur udara terutama yang menggunakan maskapai penerbangan Air Asia dari Kuala Lumpur.
Menurutnya, pengamanan di Kuala Lumpur cukup lemah sehingga kerap kali dimanfaatkan oleh sindikat narkoba. "Berbeda dengan maskapai lainnya, Air Asia ini berada di terminal tersendiri, yang jaraknya cukup jauh.
Sehingga pengamanannya cukup lemah, hal ini juga sudah diakui pula oleh Polis Diraja Malaysia," tandasnya.
Oleh karena itu, dirinya memasukan Air Asia ke dalam klasifikasi high risk lantaran terbukti beberapa kali penyelundupan selalu menggunakan maskapai tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan serupa, pihaknya terus berkordinasi dengan instansi terkait, termasuk diantaranya dengan departemen perhubungan. Selain itu, untuk membongkar sindikat narkotika internasional ini, Polda DIY terus berkodinasi dengan Badan Narkotika Nasional dan Bareskrim Polri.
Hasilnya, beberapa peta narkotika kian terendus. Semisal yang tertangkap di Jakarta beberapa waktu lalu yang diketahui bagian dari jaringan narkotika yang berpusat di Afrika Barat. Termasuk bandar - bandar narkotika di tanah air. Namun, untuk penyelundupan yang sekarang, pihaknya mengaku belum memeroleh kesimpulan mengenai siapa dalang dibalik penyelundupan itu.
Sementara itu, dari penyelidikan awal, diketahui tersangka N, akan memasok narkoba di Jakarta. Ia sengaja turun di Bandara Adi Sucipto dengan alasan yang belum diketahui. Namun, selepas turun di Yogyakarta, pelaku berencana ke Klaten terlebih dahulu kemudian menuju Jakarta lewat jalur darat menggunakan kereta api.
"Tapi bisa saja dia memasok untuk Yogyakarta juga, sementara ini belum diketahui kenapa ke daerah lain dulu sebelum ke Jakarta, nanti akan kami dalami," jelasnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala BNN Propinsi DIY Budi Harso. Ia mengingatkan beberapa jalur yang berisiko menjadi rute penyelundupan. Menurut dia, kini ada kecenderungan mengalami peningkatan terkait masalah penyelundupan. Terutama dibandingkan dengan tahun 2011 lalu. "Harus meningkatkan kordinasi, selain Yogyakarta, Solo dan Semarang, juga patut mewaspadai Surabaya. Ada modus lewat jalur Timor Timur masuk ke Atambuat lewat jalur laut kemudian ke darat," ungkapnya.
Adapun, dari beberapa kejadian serupa, pihaknya mengakui bahwa sindikat narkoba kerap kali merekrut perempuan untuk dijadikan kurir. Mereka diiming - imingi berwisata ke Malaysia, kemudian pulangnya diminta untuk membawa paket. Sebagian besar, berasal dari kalangan tidak mampu. Terbukti, N sendiri, diketahui tinggal di Jakarta, memiliki lima orang anak dan sudah tidak memiliki suami. "Dia tidak punya pekerjaan tetap, mencurigakan sekali kalau tiba - tiba ditawari wisata ke Malaysia, setidaknya itu yang diakui pelaku, diajak teman, begitu saja," paparnya. (Mon)