Senin, 6 Oktober 2025

Pemilu 2014

PPP: Lembaga Survei Abaikan Struktur dan Manuver Parpol

Survei politik yang belakangan ini dilakukan lembaga survei, telah mengabaikan struktur dan manuver parpol.

Penulis: Y Gustaman
zoom-inlihat foto PPP: Lembaga Survei Abaikan Struktur dan Manuver Parpol
NET
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy mengatakan, riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan popularitas partai politik (parpol) Islam tergerus ketimbang parpol nasionalis, tidak sepenuhnya benar.

Menurut politisi yang akrab disapa Romi, survei politik yang belakangan ini dilakukan lembaga survei, telah mengabaikan struktur dan manuver parpol.

Padahal, kedua hal ini sangat mempengaruhi hasil perolehan suara, dan PPP telah membuktikannya.

"Setiap survei angka salah memprediksi perolehan PPP," jelas Romi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu (14/10/2012).

Ia mencontohkan, pada Pemilu 1999, PPP diramal tidak sampai 2,5 persen, dan Pemilu 2009 hanya 1,4 persen. Padahal, hasilnya lebih dari itu.

Perhitungan salah lembaga survei, lanjutnya, karena tak menghitung kekuatan ulama dan kyai yang ada di parpol.

Kendati begitu, PPP akan mengambil masukan dari survei LSI. Ia menyayangkan lembaga survei hanya memerhatikan kekuatan figur dan logistik parpol.

Meski keduanya jadi bagian penting parpol, namun tidak selamanya menjadi acuan. Sebab, kata Romi, faktor jaringan dan manuver belum maksimal dimainkan sebelum pemilu berjalan.

Ia mencontohkan, meski parpol Islam banyak, massa mereka sudah dapat dipetakan, dan sudah menjadi rahasia umum dalam politik nasional.

Misalnya, PAN memiliki basis massa Muhammadiyah. Sedangkan basis massa Nahdlatul Ulama seperti yang tinggal di Madura, menjadi lumbung suara PPP dan PKB. Begitu juga massa di Tasikmalaya yang dominan ke PPP. Massa tersebut baru akan bergerak jelang pemilu. (*)

BACA JUGA

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved