Stasiun Pengisian Gas Elpiji Segera Berdiri di Ketapang
Stasiun Pengisian Gas Elpiji (SPGE) berkapasitas dua tabung gas 200.000 kg akan segera berdiri di Kelurahan Sukaharja Kecamatan

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Stasiun Pengisian Gas Elpiji (SPGE) berkapasitas dua tabung gas 200.000 kg akan segera berdiri di Kelurahan Sukaharja Kecamatan Delta Pawan Ketapang.
Keberadaan SPGE tersebut diharapkan bisa mengatasi persoalan tabung gas yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat, lantaran harganya yang relatif tinggi.
Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Energi Dinas SDM Ketapang Bahrunsyah mengatakan, saat ini pembangunan SPGE masih terus berlangsung dan belum bisa dipastikan kapan pembangunan SPGE tersebut akan rampung dan mulai beroperasi.
"Kami belum tahu, kapan selesainya pembangunan SPGE tersebut, saat ini pembangunan masih berlangsung," kata Bahrunsyah, Jumat (12/10/2012) ditemui di ruang kerjanya.
Bahrunsyah menjelaskan, jika selama ini harga elpiji mahal dan selalu dikeluhkan masyarakat itu karena pedagang mendatangkan gas elpiji dari Pontianak. Namun dengan adanya SPGE harga elpiji 3 Kg hanya di kisaran Rp 18 ribu.
"Pedagang itu mendatangkan gas elpiji dari Pontianak, makanya harga gas itu mahal, karena ada ongkos transportasinya," ujarnya.
Berdasarkan surat Bupati Ketapang yang diterima dinas SDM, harga HET sementara di 20 kecamatan Rp 20 ribu ke atas. Namun harga tersebut sifatnya masih sementara.
Bahrunsyah menjelaskan, untuk pangkalan resmi khusus gas elpiji 3 kg harus ada rekomendasi wahana migas, namun pangkalan minyak tanah yang dulu pernah ada juga bisa menjadi pangkalan gas elpiji 3 kg juga.
Sunarti seorang ibu rumah tangga warga Desa Mekar Jaya Kecamatan Manis Mata mengatakan, isi ulang gas elpiji 3 kg di Kecamatan Manis Mata mencapai Rp 35 ribu sampai 40 ribu pertabungnya. Tabung tersebut dia beli di toko di sekitar tempat tinggalnya. Ia berharap agar harga elpiji 3 kg tersebut tidak semahal seperti sekarang ini.
"Saya berharap pemerintah Ketapang bisa memantau harga elpiji. harga seperti itu mahal, ini kan gas subsidi kok harganya mahal," kata Sunarti.
Harga tersebut tentu saja sangat memberatkan masyarakat, namun karena mereka tidak mempunyai pilihan lain terpaksa diapun harus membelinya. (ali)
Baca Juga:
- Komite III DPD RI Bosan Bicara Kuota Haji
- Syahrul Minta Mendiknas Turunkan Tim ke UNM
- Kapal Induk Buka Posko Pengaduan DPT
- Asyik Nyabu Anak Mantan Bupati Magetan Ditangkap Polisi