Tak Hanya Melek Teknologi, Anak Life-Ready Wajib Gaul
Bagaimana mengantarkan anak untuk benar-benar menjadi generasi yang life ready?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap orangtua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya agar menjadi generasi yang tangguh. Bagaimana mengantarkan anak untuk benar-benar menjadi generasi yang life ready? Yuk kita kupas, apa sebenarnya anak Life-Ready itu.
Psikolog Anak, Dra. Ratih Ibrahim, MM., Psikolog menjelaskan anak life ready adalah anak yang mampu menghadapi tantangan, berkompetisi menangkap peluang yang ada tepat waktu, berprestasi dalam lingkungan sosial dan mengarahkan kehidupannya pada hal-hal yang positif .
Tanda atau ciri anak seperti ini bisa dilihat dari jiwa pemimpin, ditunjukkan saat ia mengambil keputusan-keputusan kecil, mempunyai rasa kepercayaam diri ditunjukkan selalu senyum serta merasa nyaman dengan dirinya sendiri. Ia juga kreatif, berimajinasi dan banyak menghasilkan karya lewat coretan tangannya.
"Anak life ready mampu berkompetensi sosial. Juga bukan hanya anak-anak yang mampu mempergunakan teknologi canggih saja. Tidak hanya mampu mengusai teknologi tapi tidak bisa bergaul. Harus kedua-duanya," tutur Ratih saat peluncuran Dancow Excel + produksi Nestle di Tangerang belum lama ini.
Jika lima karakter Life Ready dipastikan akan mampu mengahadapi tantangan dan mampu kompetisi dengan peluang berhasil yang lebih besar. Akan lebih hebat lagi jika orangtua perlu juga berperilaku parenting ready.
Beberapa hal yang menjadi contoh parent ready adalah orangtua harus membimbing, menemani, menjaga, mendidik, mengedukasi dan melindungi anak-anaknya. Mereka harus menjadikan anaknya sebagai subyek penerapan pendidikan dan pengasuhan yang benar.
"Orangtua juga harus mampu berkomunikasi dengan anak dengan cara benar. Orangtua perlu mengetahui proses tumbuh kembang anak serta tahu apa yang dibutuhkan anaknya. Jadi tidak hanya berdasarkan keinginan ayah bunda saja tapi juga mempertimbangkan keinginan anak. Dalam memberikan pola asuh dilakukan dengan penuh kasih sayang," tuturnya.
Ayah bunda juga harus mampu merespon teknologi informasi, harus belajar untuk tidak gagap teknologi jaman seperti sekarang. Pengusaaan tekologi ini dimaksudkan menekan pengaruh penggunaan teknologi negatif. "Anak bukan disterilkan dari pengaruh teknologinya. Orangtua juga harus mampu mengelola keuangan keluarga, menjadi role model bagi anak-anak," tuturnya.
Yang tidak kalah penting, orangtua harus menjadi model yang benar, memperhatikan fisik dan mental juga dalam mengelola relasi yang harmonis dengan pasangannya. Orangtua juga harus mampu menyeimbangkan karir dan keluarga. Orangtua juga harus mampu menyiapkan dan memilih sekolah yang tepat bagi anak-anaknya.