Rikardus Tewas Tergantung di Pohon Asam
geger menyusul ditemukan seorang pria dewasa tewas tergantung di pohon asam dalam lahan warga desa itu.
Laporan Wartawan Pos Kupang, Okto Manehat
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE--Warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Sabtu (6/10/2012) petang, geger menyusul ditemukan seorang pria dewasa tewas tergantung di pohon asam dalam lahan warga desa itu.
Aparat Polres Sikka dan Polsek Kewapante langsung turun ke lokasi kejadian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kendati polisi sudah olah TKP, namun belum dapat menyimpulkan apakah pria yang diidentifikasi bernama Rikardus Heryanto (25), tewas dibunuh atau murni bunuh diri dengan cara mengganntungkan diri.
Kepala Desa Habi, Faustinus Fasco kepada Pos Kupang di lokasi kejadian mengatakan, awal diketahui orang tewas tergantung tersebut oleh Martinus Sang (48),warga desanya yang datang ke lahan itu untuk memindahkan kudanya. Martinus langsung menelponnya menyampaikan temuan tersebut.
Menurut Fasco, orang yang tewas dengan kondisi diri tergantung itu setelah dicek ternyata bukan warga Desa Habi, tetapi berasal dari Nebe, Kecamatan Talibura. "Kita belum tahu bagaimana dia bisa tewas di sini,"kata Fasco.
Lanjutnya, peristiwa seperti ini baru pertama kali terjadi di desa itu. Martinus yang pertama kali melihat Heryanto tewas tergantung menjelaskan, sekitar pukul 12.00 Wita, dirinya datang ke lahan pertanian itu untuk memindahkan kudanya. Ketika dirinya hendak memindahkan kuda, kuda tersebut meringkik mengarah wajahnya ke lokasi tergantungnya Heryanto.
"Saat itu saya lihat ke arah kuda meringkik, saya langsung kaget ada orang dibawah pohon asam yang tidak bergerak . Saya lebih mendekati, ternyata orang tewas tergantung. Saya ketakutan dan lari menjauh lokasi itu ke pemukiman. Di situ baru saya telepon kepala desa,"jelas Martinus.
Salah seorang kerabat korban yang juga warga Habi, Mama Barbara mengatakan, Rikardus Heryanto berasal dari Nebe. Menurut Barbara, Haryanto hilang dari rumahnya jam 11 malam, Jumat (5/10/2012). "Dia pamit istrinya bilang ambil obat semprot di mamanya punya rumah juga di Nebe. Dia dan istrinya tidak bertengkar apa-apa,"jelas Barbara.
Barbara mengatakan, dirinya sama sekali heran dengan kejadian tersebut, sebab Heryanto yang setiap hari bekerja sebagai penjual sayur kondisinya normal. Heryanto biasanya jual sayur dengan motor.
"Heryanto selain jual sayur, dia juga miliki traktor, sehingga biasanya bajak lahan pertanian kalau orang butuh,"jelas Barbara. Kasat Reskrim Polres Sikka, Iptu Ahmad di lokasi kejadian mengatakan, dokter dari Puskesmas Waipare telah melakukan visum luar. Tetapi, polisi belum dapat menyimpulkan dibunuh atau bunuh diri dalam kasus ini.
Disaksikan Pos Kupang, polisi ke lokasi sekitar pukul 13.00 Wita yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Sikka, Iptu Ahmad, langsung mengolah TKP. Korban juga diambil visum luar pleh dr. Romy. Setelah itu sekitar pukul 16.30 Wita jenazah korban dibawa ke RSUD TC Hillers, kemudian keluarga menjemputnya ke rumah duka di Nebe. *
Baca Juga :
- Dosen Mogok Mengajar Sebulan 11 menit lalu
- Edi Mencuri di Asrama Terungkap di Kantor Polisi 21 menit lalu
- Seorang Wanita Bakar Ruang Kerja Camat 31 menit lalu