Selasa, 7 Oktober 2025

Dosen Mogok Mengajar Sebulan

Ratusan mahasiswa FKIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar aksi demo di kampus setempat,

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Dosen Mogok Mengajar Sebulan
Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang

Laporan Wartawan Pos Kupang, Maxi Marho/Oby Lewanmeru

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG--Ratusan mahasiswa FKIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar aksi demo di kampus setempat, Senin (8/10/2012) siang. Mereka menuntut keadilan dari rektor dan ketua Yayasan St. Arnoldus yang menaungi lembaga perguruan tinggi itu. Pasalnya, sudah satu bulan lebih, praktis tidak ada perkuliahan di FKIP Unwira Kupang akibat dosen mogok mengajar.

Aksi demo mahasiswa ini dimulai dari kampus FKIP yang ada di sebelah timur menuju halaman Gedung Rektorat Unwira sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah berorasi sekitar dua jam lebih, mahasiswa yang dikoordinir Siprianus Kewa Ama dan Julius Kasimo meminta agar bertemu dengan rektor. Orasi dilakukan secara bergantian baik oleh Kewa Ama, Kasimo dan juga oleh Cristio Seno.

Saat berorasi mereka membentangkan beberapa spanduk dan pernyataan di karton yang bertuliskan "Kami tidak kuliah salah siapa?, "Berikan kami kuliah agar kami memiliki hidup yang berlimpah." "Kami datang dari kampung mau kuliah." "Hei kami sudah bayar registrasi tapi bapak/ibu dosen tidak mengajar."

Sambil berorasi mereka menyanyikan lagu milik Slank yang bersyair, "Jangan kau kecewakan aku lagi, aku tak mau terbawa emosi, jangan ingkari janji, kewajibanku telah kupenuhi, tapi hakku belum kamu penuhi, kamu ingkari janji."

Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FKIP Unwira, Marianus Ricardus Rianghepat, mengatakan, aksi tersbut merupakan kekecewaan dari mahasiswa karena sejak pertengahan Agustus hingga saat ini tidak ada aktivitas perkuliahan, yakni tatap muka. "Pihak universitas beri aturan kalau kami terlambat registrasi maka kami harus cuti, tapi sekarang kewajiban kami sudah lakukan tapi hak kami untuk kuliah tidak dijalankan," kata Rianghepat.

Ia mengatakan, setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak rektorat, ternyata alasannya bahwa tidak ada perkulihaan tatap muka karena dosen yang tidak masuk mengajar.
Usai berorasi mereka diterima, Rektor Unwira, Pater Yulius Yasinto, SVD di halaman kampus tersebut.

Kepada rektor Unwira, mendesak agar proses perkuliahan segera diaktifkan lagi mulai, Selasa (9/10/2012). Jika tidak, mahasiswa akan memboikot semua proses perkuliahan di kampus Unwira. Mahasiswa juga menuntut kepada pihak Yayasan St. Arnoldus untuk melakukan pembenahan berbagai fasilitas sarana dan prasarana kampus agar proses perkuliahan bisa berjalan dalam suatu ruangan lebih layak dan memadai.

Terbuka untuk Mahasiswa
Ketua Yayasan St. Armoldus, Pater Gregor Neonbasu, SVD, mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah bersuara melalui aksi demontrasi. Menurut Neonbasu, Yayasan St. Arnoldus yang menaungi Unwira Kupang juga punya maksud yang sama yakni memberi pelayanan yang terbaik kepada para mahasiswa.
Kepada massa mahasiswa, Neonbosu, mengatakan, dalam berbagai keterbatasan, berbagai upaya pembenahan kampus Unwira Kupang terus dilakukan, demi perbaikan lembaga perguruan tinggi tersebut. "Yayasan terbuka untuk mahasiswa. Yayasan tidak pernah tutup pintu untuk mahasiswa. Mengenai hak yang terabaikan dari mahasiswa, saya selalu ketua yayasan sudah meminta rektor dan jajarannya supaya segera mengaktifkan kembali perkuliahan mulai Senin pekan depan (15/10/2012). Itu saja yang bisa kami tanggapi," kata Neonbasu.
Tanggapan Neonbasu ini justru disoraki mahasiswa yang masih merasa belum puas. Karena itu setelah mendengar penjelasan ketua yayasan dan rektor Unwira, perwakilan mahasiswa kembali bertemu ketua yayasan di kantor yayasan St. Arnoldus untuk membahasnya lebih lanjut. *

"Risiko Saya Tanggung"

"KALAU sampai dengan hari Senin (15/10/2012) pekan depan, proses perkuliahan di FKIP Unwira Kupang tidak normal, resiko saya tanggung sendiri. Tapi kalau dipaksa besok (hari ini) perkuliahan harus normal maka itu diluar kemampuan saya."

Demikian Rektor Unwira Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD, saat menerima mahasiswa FKIP Unwira Kupang yang melakukan aksi demo di kampus tersebut, Senin (8/10/2012) siang. "Kalau semua tidak mau bekerja sama, baik itu yayasan, para dosen dan mahasiswa, saya harus jujur mengatakan, biarlah saya sampai disini saja," lanjut Pater Yasinto.

Yasinto mengatakan hal ini menanggapi desakan aksi demo mahasiswa FKIP Unwira Kupang yang meminta pihak rektor segera menormalisasi proses perkuliahan di FKIP Unwira. Selain itu, ia juga menanggapi pernyataan Ketua yayasan St. Armoldus, Pater Gregor Neonbasu, SVD sebagai pemilik Unwira Kupang bahwa yayasan telah meminta rektor untuk segera mengaktifkan dan menormalisasi kembali perkuliahan mulai, Senin pekan depan (15/10/2012).

Yasinto mengatakan, dirinya selaku rektor juga merasakan dan mengakui adanya ketidakadilan dalam perkuliahan di kampus Unwira Kupang. Hanya saja untuk menyelesaikan persoalan ketidakadilan yang dirasakan itu, harus mengikutsertakan beberapa pihak termasuk yayasan.

"Tidak ada yang mengklaim lembaga (Unwira) ini adalah sempurna. Mengapa dosen mogok mengajar itu karena masalah gaji. Oleh karena itu saya tidak menjanjikan untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu yang singkat," kata Yasinto. *

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved