Keluarga Pasien SPM Cegat Bupati Malang
Kalau ke RSSA tidak bisa. Sebab kami masih punya hutang Rp 12 miliar dan belum dibayar.

TRIBUNNEWS.COM,MALANG-Sejumlah keluarga pasien gagal ginjal yang dulunya merupakan pemegang SPM Kabupaten Malang mendatangi kantor Bupati Malang di Jl Agus Salim Kota Malang, Kamis (4/10/2012). Mereka ingin bertemu dengan Bupati Malang terkait pengobatan buat keluarga mereka pasca pelayanan buat SPM dihentikan sejak awal September 2012 lalu.
Bupati yang usai rapat dari Ruang Kertanegara gedung Setda Kabupaten Malang dan hendak kembali ke rumah dinasnya, dicegat mereka. "Kami hanya ingin menceritakan soal keluhan keluarga pasien gagal ginjal, pak bupati," jelas Widi Prasetyo Utomo, Koordinator keluarga pasien gagal ginjal kepada bupati. Menurut bupati, untuk pasien gagal ginjal SPM diperintahkan berobat ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
"Kalau ke RSSA tidak bisa. Sebab kami masih punya hutang Rp 12 miliar dan belum dibayar. Kalau berobat ke sana, kita harus bayar dulu," jelas bupati. Sehingga, ia meminta kepada mereka berobat ke RSUD. "Ini kebijakan saya selaku bupati. Memang belum saya konsultasikan ke dewan," kata bupati.
Ia meminta kepada keluarga pasien, jika ditolak berobat ke RSUD untuk lapor kepadanya. Kata bupati, utang pemkab ke RSUD sejak 2010 sudah mencapai Rp 24 miliar sampai akhir tahun ini.
"Tapi kalau dengan RSUD, milik pemkab sendiri kan masih bisa dinego," jawabnya. Akhirnya, keluarga pasien bubar karena Mursyidah, Kadinkes Kabupaten Malang menjanjikan akan memberikan jawaban hari ini terkait regulasi berobat di RSUD.