Demo Buruh Rugikan Industri Makanan dan Minuman Rp 2 T
Sektor industri makanan dan minuman mengklaim mengalami kerugian mencapai Rp 2 triliun akibat aksi demo buruh hari ini.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sugiyarto

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ribuan buruh dari berbagai organisasi di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang berunjukrasa melintasi Jalan MH Thamrin menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2012). Buruh menuntut penghapusan outsourching dan upah layak, jika tidak dipenuhi mengancam akan melakukan mogok massal dengan memblokir jalan tol yang ada di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. TRIBUNNEWS/HERUDIN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demo dan mogok kerja jutaan pekerja, Rabu (3/10/2012) berdampa negatif dan merugikan pelaku industri di Indonesia. Sektor industri makanan dan minuman (mamin) mengklaim mengalami kerugian mencapai Rp 2 triliun akibat aksi demo dan mogok kerja hari ini.
Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama dan Program Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Yusuf Hady, memperkirakan total kerugian pada industri mamim bisa mencapai Rp2 triliun.
"Rata-rata uang yang masuk sehari ke seluruh perusahaan sektor mamin mencapai Rp2 triliun. Itulah potensi kerugian akibat mogok nasional ini,” jelasnya di sela-sela pembukaan pameran Food Ingredients Asia 2012 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Yusuf menjelaskan, angka tersebut berpotensi terealisasi bila seluruh karyawan memilih untuk berhenti bekerja. Namun di sisi lain ia mengapresiasi aksi demko buruh yang berjalan damai dan tidak terjadi pengerusakan.
Bambang Adam, Ketua Hubungan Industrial Dewan Pengurus Kota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta Timur mengatakan, kerugian rata-rata perusahaan di Kawasan Industri Pulogadung (KIP), Jakarta Timur sekitar Rp 1 Miliar.
"Kalau dikalikan, kira-kira Rp400 Miliar lah. Hitungan satu miliar itu hanya rata-rata, perusahaan besar pastinya lebih dari itu," imbuhnya saat ditemui sekretariat Apindo di Kantor PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Pulogadung, Jakarta, Rabu (3/10/2012). (*)
BACA JUGA: