KMP Bahuga Jaya Tenggelam
Peralatan Jadi Kendala Pencarian Korban KMP Bahuga Jaya
Salah satu yang dihadapi oleh tim SAR gabungan dalam upaya mencari korban penumpang KMP

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -- Salah satu yang dihadapi oleh tim SAR gabungan dalam upaya mencari korban penumpang KMP Bahuga Jaya yakni peralatan yang belum bisa untuk menjangkau kedalaman laut.
Menurut Saidar R. Jaya, koordinator tim SAR gabungan, saat ini Basarnas masih belum memiliki peralatan pendeteksi bawah air, multi beam eco sounder dan side scene sonar seperti yang dimilik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sehingga tim, ungkapnya, kesulitan untuk dapat menemukan titik kordinat lokasi bangkai kapal KMP Bahuga Jaya secara lebih tepat. Saat ini, ujarnya, tim SAR baru memiliki peralatan ico sounder yang hanya mampu mendeteksi logam. Namun belum secara pasti dapat memetakan bentuk seperti halnya multi beam eco sounder dan side scene sonar milik BPPT.
“Selain itu, kendala alam juga sangat mempengaruhi tim. Dimana arus bawah laut perairan selat Sunda terutama pada titik ditemukannya bangkai kapal KMP Bahuga Jaya cukup deras. Dan tempat bangkai kapal pun memiliki kedalaman yang cukup dalam yakni mencapai 76 meter,” terangnya, Selasa (2/10/2012)
Sedangkan terkait dengan jumlah korban yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, tambahnya, hingga dengan hari ketujuh kemarin telah masuk 39 laporan dari pihak keluarga dengan jumlah korban hilang mencapai 45 orang. Namun, data tersebut masih akan dilakukan kroscek dengan pihak ASDP.