Jadi Kota Kedua Terkorup, Ini Tanggapan Wali Kota Makassar
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, menanggapi dingin beredarnya rilis pemeringkatan korupsi kabupaten dan kota
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR --Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, menanggapi dingin beredarnya rilis pemeringkatan korupsi kabupaten dan kota yang dikabarkan berasal dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA).
Meski FITRA melalui koordinatornya, Yuna Farhan, telah membantah rilis tersebut dikeluarkan pihaknya. Dalam rilis yang bererdar, Senin (1/10/2012), disebutkan Makassar merupakan kota yang menempati peringkat kedua terkorup di Indonesia.
Apa tanggapan wali kota? Berikut penjelasan yang disampaikan kepada Tribun melalui sambungan telepon dari Jakarta, Selasa (2/10/2012) pada pukul 17.00 Wita.
Kendati rilis itu diakui FITRA tidak benar, namun setidaknya ini menjadi koreksi bagi kami untuk memperbaiki tata kelola keuangan. Pemkot Makassar terus berupa memperbaiki tata kelola keuangan dengan mengendepankan transparansi dan akuntabilitas.
Makassar telah berupaya memperbaiki tata kelola keuangan dan pencegahan korupsi setelah diterbitkan Keppres No. 5 Tahun 2005 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Komitmen pemberantasan korupsi telah ditunjukkan melalui penandatangan MoU antara Pemkot Makassar, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Kemnterian PAN dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2007.
Kalau ada lembaga yang menuding lembaga kami terkorup, silakan dan menjadi masukan bagi kami. Saya kira seperti itu jadi cambuk untuk perbaikan tata kelola keuangan.
Seharusnya hasil seperti ini (pemeringakatan korupsi) dikaji lebih dalam karena sekarang sedang terjadi euforia pilgub (pemlihan gubernur). Nanti jadi persepsi salah di kalangan masyarakat terhadap lembaga yang mengeluarkan pemeringakatan itu.
Kami tak merasa kaget jika disebut daerah terkorup dan itu tetap menjadi cambuk untuk memperbaiki tata kelola keuangan.