Minggu, 5 Oktober 2025

Pohon Kelapa di Simeulue Diserang Hama Aneh

Puluhan hektare kebun kelapa di Pulau Simeulue Cut, Kabupaten Simeulue, Aceh dilaporkan terserang hama yang belum diketahui namanya.

Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, SINABANG - Puluhan hektare kebun kelapa di Pulau Simeulue Cut, Kabupaten Simeulue, Aceh dilaporkan terserang hama yang belum diketahui namanya. Serangan hama tersebut selain menyebabkan daun kelapa berlubang-lubang, juga jumlah buah menurun drastis.

Akibatnya pendapatan masyarakat tani pun merosot rata-rata di atas 50 persen. Hingga kini petani setempat belum tahu cara membasmi hama tersebut.

Salah seorang agen penampung kelapa di Simeulue Cut, Saiyan (42) kepada Serambi (Tribun Network), Minggu (30/9/2012) mengatakan, serangan hama itu sudah berlangsung sejak setahun terakhir, namun tidak pernah dilakukan penanggulangan ataupun pencegahan oleh pihak manapun. Sementara petani kelapa, tidak mengetahui hama yang menyerang tanaman mereka.
"Daun kelapanya kuning dan berlobang seperti digigit ulat," kata Saiyan.

Dampak dari serangan hama tersebut, berpengaruh terhadap hasil produksi kebun kelapa milik masyarakat yang ada di Pulau Simeulue Cut.

"Sebelumnya hasil produksi kelapa lebih 600 ton tiap sekali panen dalam waktu tiga bulan dan saat ini terjadi penurunan di atas lima puluh persen," ujarnya.

Selain diserang hama yang belum diketahui asal usulnya itu, kebun kelapa milik masyarakat sering diserang hewan liar seperti monyet dan tupai.

"Hewan liar juga menyerang buah kelapa, sedangkan untuk mengusir monyet yang jumlahnya ratusan ekor dan hidup berkelompok petani kelapa di pulau kewalahan. Karena sering menjatuhkan buah kelapa yang masih muda sebelum dipanen," imbuhnya.

Ketua panitia pembangunan Pulau Simeulue Cut, Julkifli menambahkan, pihaknya berharap persoalan ini mendapat respon cepat dari pihak terkait sehingga apapun hama yang menyerang kebun kelapa milik masyarakat bisa tertangani.

"Kalau tidak cepat ditangani akan cepat menyerang tanaman lain yang belum diserang hama penyakit dan yang rugi pemilik kebun yang masih awam hama penyakit kelapa," ujar Julkifli.

Pihak panitia pun tidak bisa berbuat banyak mencegah hama yang menyerang kelapa di Pulau Simeulue Cut lantaran tidak ada anggota panitia yang ahli di bidang kelapa.

Sedangkan menyangkut harga jual kelapa di Simeulue Cut, saat ini hanya ditampung Rp 2.000 per kilogram yang sudah dijadikan kopra atau turun harga dari sebelumnnya yang mencapai Rp 4.500 sekilo.(c48)

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved