Harga Kopi di Lampung Perkasa, di Sumut Loyo
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Rabu (26/9/2012) melaporkan harga kopi di sejumlah daerah bervariasi.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Rabu (26/9/2012) melaporkan harga kopi di sejumlah daerah bervariasi.
Informasi Pasar Komoditi Domestik dan Internasional, Rabu (26/9/2012) menyebutkan pada perdagangan, kemarin harga kopi di Bandar Lampung mencapai Rp20,689/kg atau meningkat dari Rp1,141/kg. Atau mengalami kenaikan sebesar 5.8% jika dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Masih berdasarkan Bappbeti, harga kopi di Bandar Lampung sudah mengalami peningkatan Rp.1,604/kg atau 8.4% selama tahun 2012.
Sementara itu di Sumatera Utara, walau akan memasuki masa panen, harga kopi tercatat masih rendah. Saat ini, harga jual biji kopi berkisar Rp 15.500 per kilogram. Sebagai pembanding sebelumnya harga kopi ini berkisar Rp 23.000 per kilogram.
Disebutkan, turunnya harga ini, dikarenakan pihak pabrikan yang menurunkan pembelian. Inidikarenakan permintaan ekspor yang turun juga.
Lebih lanjut disebutkan, bahwa harga ekspor biji kopi arabika diminta importir sekitar Rp 46.000 per kilogram. Sementara harga di lokal sudah Rp 43.000 per kilogram.
"Eksportir semakin tidak berani bertransaksi khususnya mengikat kontrak baru, karena harga di pasar internasional sangat fluktuatif cepat. Importir sendiri menilai harga kopi biji khususnya asal Sumatera terlalu tinggi."
Harga ideal pembeli di kisaran US$5-5,2 per kilogram, sedangkan harga kopi asalan di Medan sudah Rp 40.000 - Rp 41.000 per kilogram.
Untuk diketahui, volume ekspor kopi arabika sebanyak 42, 240 juta kilogram senilai US$263,832 juta. Ekspor kopi Sumut ditujukan ke AS, Singapura, Kanada, Jerman, Jepang, Australia dan Belgia. (*)