Transformasi Pertanian Tingkatkan Nilai Produksi
transformasi pertanian di Indonesia mempunyai potensi meningkatkan nilai tambah yang sangat besar.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono menegaskan, transformasi pertanian di Indonesia mempunyai potensi meningkatkan nilai tambah yang sangat besar. Dan hal ini akan memberi ruang untuk peningkatan produktivitas pangan di Indonesia.
Namun, terang dia, untuk bisa mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan, Indonesia memerlukan pendekatan baru yang sistematik dan tematik, serta fokus pada penciptaan nilai pada seluruh jalur value-chain setiap komoditi utama.
"September 2012 potensi peningkatan produktivitas Indonesia masih sangat besar. Dengan kebijakan yang tepat, nilai produksi pertanian Indonesia dapat tumbuh 7 persen per tahun dari 70 miliar dolar AS di tahun 2010 menjadi 180 miliar dolar AS di tahun 2030," ungkap Boediono mengutip laporan lembaga keuangan Mc Kinsey.
Masih berdasarkan laporan McKinsey, produktivitas pekerja Indonesia di sektor pertanian, bila dinilai dengan dolar AS, maka 2010 nilainya baru mencapai 3000 dolar AS. Padahal di Malaysia sudah mencapai 9000 dolar AS.
Hal ini juga akan memicu tumbuhnya kegiatan-kegiatan di downstream dengan nilai 120 miliar dolar AS dan di kegiatan upstream 10 miliar AS. "Ini harus kita tangkap untuk kita masukkan dalam perekonomian nasional kita,” Boediono menegaskan dalam Orasi Ilmiah pada Dies Natalis IPB ke-49, Selasa (25/9/2012).
Lebih lanjut Boediono mengatakan, peningkatan nilai produksi akan menciptakan tambahan produksi dan suplai pangan. Serta tak kalah pentingnya, pendapatan tambahan bagi para pelaku di sektor pertanian.
Boediono juga memaparkan tiga jalur utama peningkatan yang paling efektif dapat meningkatkan nilai produksi (revenue) sektor pertanian, yakni peningkatan produktivitas lahan, pergeseran ke komoditi-komoditi yang punya nilai tinggi (high-value) dan pengurangan produksi yang hilang/rugi (losses). Tiga jalur ini memberikan harapan sangat besar pada peningkatan produksi pertanian.
Mengenai program khusus petani-petani kecil, Wapres menegaskan, Indonesia memiliki struktur pertanian yang khas, di mana petani-petani kecil memegang peranan sangat penting. Karena itu harus ada program dengan formula khusus dengan tujuan yang tetap sama, yakni memaksimumkan nilai produksi mereka sekaligus pendapatan dan swasembada tadi.
"Tidak bisa kita lakukan sekaligus, tapi tahap demi tahap perbaikan efisiensi dari mata rantai nilai dari produsen sampai ke pasar,” terang dia. (*)
Resep Wapres Tingkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah Petani Kecil:
-Teknologi (bibit unggul, perbaikan budidaya, post-harvest techniques)
-Infrastruktur (irigasi, konservasi air, jalan produksi)
-Sistem penyuluhan yang efektif untuk menyebarkan temuan-temuan baru.
-Kredit khusus misalnya bagi petani sayur dan buah-buahan.
-Perbaikan kelembagaan sistem pemasaran dan value-chain dari petani ke konsumen akhir.