Minggu, 5 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Merasa Aman, Teroris Bermukim di Solo

Pengamat intelijen, Mardigu WP mengatakan Kota Solo mirip dengan DKI Jakarta. "Solo sudah seperti Jakarta yang pluralis," kata Mardigu

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Merasa Aman, Teroris Bermukim di Solo
TRIBUN JOGJA/Ikrob Didik Irawan
Rumah terduga teroris Khumaidi, di Griyan, Pajang, Laweyan, Solo tampak dari depan, Sabtu (22/9/2012). Rumahnya ada di tengah dikelilingi tembok rumah sekitarnya. TRIBUN JOGJA/Ikrob Didik Irawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris di Solo, Jawa Tengah. Mengapa, teroris lebih memilih persenyembunyiannya di Solo.

Pengamat intelijen, Mardigu WP mengatakan Kota Solo mirip dengan DKI Jakarta. "Solo sudah seperti Jakarta yang pluralis," kata Mardigu ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (23/9/2012)

Mardigu mengatakan warga Solo bebas menjalankan ibadah dimanapun. Mardigu menduga hal itulah yang dimanfaatkan kelompok teroris untuk bermukim di kota tersebut. "Mereka merasa Solo menjadi tempat yang aman," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri mengamankan delapan orang terduga teroris yang diamankan Jumat malam (21/9/2012) dan pagi tadi Sabtu (22/9/2012) di sejumlah tempat di Solo, Jawa Tengah.

Penangkapan delapan orang terduga teroris di Surakarta diawali dengan penangkapan Rudi Kurnia Putra (45) di depan Solo Square saat turun dari bis yang sebelumnya telah dikuntit dari Cilacap pada Jumat malam (21/9/2012).

Kemudian dari penangkapan tersebut dikembangkan sampai akhirnya ditangkaplah Baderi Hartono (45) di depan rumahnya di Surakarta. Ia diduga kuat sebagai pimpinan kelompok teroris Thoriq Cs. Setelah itu, Densus bergerak cepat mencokok enam terduga teroris lainnya dan melakukan penggeledahan di beberapa rumah para terduga pelaku terorisme tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved