Kamis, 2 Oktober 2025

'Tak sadar' hamil, tentara Inggris melahirkan

Seorang tentara perempuan Inggris di Afghanistan melahirkan bayi dengan selamat meski mengaku tak menyadari kalau selama ini dirinya hamil.

Bayi

Departemen Pertahanan Inggris melarang tentara yang hamil bertugas di garis depan.

Seorang tentara perempuan asal Inggris yang dirahasiakan identitasnya melahirkan dengan selamat sesosok bayi laki-laki di kamp tempatnya bertugas di Afghanistan 'tanpa menyadari' dirinya sedang hamil.

"Baik ibu maupun bayi dalam kondisi stabil," bunyi pernyataan dari Kementerian Pertahanan Inggris setelah kelahiran bayi tersebut hari Selasa (18/9) lalu di kamp Bastion, provinsi Helmand.

Sang ibu, seorang penembak dalam pasukan artileri Inggris yang namanya tak disebut oleh Kementerian Pertahanan, mengatakan dirinya baru menyadari akan melahirkan setelah merasakan nyeri perut yang hebat.

Kehamilan sudah terjadi sebelum keberangkatannya ke Afghanistan pada bulan Maret.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan menyebut, "Bukan kebijakan militer untuk mengizinkan tentara perempuan dikirim ke wilayah tempur jika mereka diketahui sedang hamil. Dalam kasus ini Dephan tidak menyadari kehamilan tentara bersangkutan."

Sebuah tim spesialis kebidanan dari Rumah Sakit John Radcliffe di London akan diterbangkan ke Afghanistan pada beberapa hari mendatang, "untuk memberi pelayanan kesehatan yang layak bagi ibu dan anak dalam perjalanan kembali ke Inggris".

Bayi laki-laki ini lahir prematur, lebih cepat lima pekan dari dari jadwal semestinya.

Menurut wartawan pertahanan BBC, Caroline Wyatt, ini adalah kasus pertama kalinya dimana seorang tentara asal Inggris melahirkan di baris depan wilayah pertempuran.

"Meski sejak 2003 Dephan sudah memulangkan lebih dari 200 tentara perempuan yang diketahui hamil dari Irak dan Afghanistan," kata Wyatt.

"Aturan militer melarang tentara yang hamil berada di garis depan, meskipun tahun lalu ada juga tentara perempuan asal Inggris yang melahirkan hanya berselang dua minggu setelah ditugaskan enam bulan di Afghanistan."

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved