Kamis, 2 Oktober 2025

KPK Tangkap Bupati Buol

Syahrul Yasin: Ada Urusan Apa Saya Sama Bupati Buol?

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo merasa dipojokkan setelah namanya diajukan sebagai saksi meringankan dalam kasus yang menimpa

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Syahrul Yasin: Ada Urusan Apa Saya Sama Bupati Buol?
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo merasa dipojokkan setelah namanya diajukan sebagai saksi meringankan dalam kasus yang menimpa Bupati Buol, Amran Batulipu di KPK terkait pemberian hadiah penerbitan izin Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan di Buol, Sulteng.

Syahrul pun mengaku tidak akan meminta klarifikasi resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kesalahan prosedur yang berimbas negatif bagi dirinya.

"Saya ini sedang menghadapi momentum kritis, pilgub. Saya lebih baik pergi ke tengah-tengah rakyat untuk membuktikan kerja saya daripada mengurus yang lain termasuk meminta klarifikasi dari KPK. Masih banyak tugas lain, meskipun saya (sempat) kurang nyaman juga,"  kata Syahrul.

Ia menegaskan tidak ada kaitan atau hubungan apapun dengan Bupati Buol Amran Batulipu. Ia tidak bersedia untuk memberikan kesaksian yang meringankan bagi koruptor. Syahrul pun mengaku benci koruptor dan tidak akan memberikan pembelaan pada koruptor.

"Tidak mau saya kalau bela orang yang korupsi. Saya benci orang yang korupsi, saya tidak mau bela orang korupsi," kata Syahrul saat memberikan keterangan pers di Warkop Daeng Sija, Boulevard, Makassar, Selasa (18/9/2012).

Apalagi, ia merasa tidak ada hubungan atau kaitan dengan Amran Batulipu. Masalah ini menurutnya berada di luar kompetensinya, baik dari sisi wilayah administrasi Buol yang ada di Sulawesi Tengah, jabatan sebagai Ketua Umum APPSI maupun keterkaitan dari sisi partai politik.

"Saya tidak punya konektivitas sedikitpun yang terkait dengan itu, tidak pernah berhubungan dengan apa dan siapa orang-orang yang ada di Buol itu, saya juga tidak pernah dapat surat dari KPK," ujar Syahrul.

Pemanggilan dirinya oleh KPK untuk menjadi saksi meringankan bagi Amran Batulipu diakui cukup mengagetkannya.

"Masalahnya kok jadi menggelinding dahsyat begini, seolah-olah saya memang ada persoalan dengan masalah korupsi. SMS di Sulsel itu beredar, Twitter semuanya menyerang saya luar biasa," kata Syahrul.

Mantan Bupati Gowa dua periode ini mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati. Jangan sampai, masalah ini sengaja digelindingkan sebagai sebuah trik untuk character assassination (penghancuran karakter).

"Jangan sampai ini sebuah trik untuk supaya bisa character assassination, memperburuk saya punya nama. Herannya, asal ada jelek-jelek, seperti masalah PPATK, masalah korupsi, dilempar ke Sulawesi Selatan," kata Syahrul.

"Padahal kita sudah tahu kan klarifikasinya, tapi yang beredar di Twitter di SMS semua mengatakan Sulawesi Selatan terkorup, kok ada yang seneng banget ya dibilang terkorup," lanjut Syahrul.

Syahrul melihat masalah ini telah dieksplorasi sedemikian rupa mengingat semakin dekatnya momentum pemilihan Gubernur Sulsel yang akan dilaksanakan 22 Januari 2013 nanti.

Menurutnya, momentum politik tidak harus menghilangkan karakter Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipatokkong yang dimiliki masyarakat Sulsel.

"Momentum politik saya harap biasa-biasa saja, bisa selesai dengan baik. Tapi kelihatannya masalah ini dieksplorasi, jadi menggelinding begitu dahsyat, ada urusan apa saya dengan Bupati Buol," tegas Syahrul.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved