Rupiah Melemah, Rasio Defisit Berkurang
Mandiri Sekuritas memperkirakan rupiah akan mengalami penurunan sebagai dampak dari pelemahan rupiah yang berlarut-larut pada tahun ini.
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memburuknya ekonomi dunia akan berimplikasi terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Mandiri Sekuritas memperkirakan rupiah akan mengalami penurunan sebagai dampak dari pelemahan rupiah yang berlarut-larut pada tahun ini
Ekonom senior Mandiri Sekuritas. Aldian Taloputra, mengatakan bahwa rupiah akan menyentuh Rp 9700 pada akhir tahun ini.
Menurutnya, kenaikan itu disebabkan sentimen global dan harga minyak yang terus menaik dalam beberapa waktu belakangan ini.
"Karena lemahnya fundamental Global maka Kita prediksikan akan mencapai 9600 - 9700 sampai dengan akhir tahun,"ujarnya di Jakarta.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi seperti penurunan harga komoditas dan stimulus fiskal di eropa yang belum meyakinkan investor serta lemahnya fundamental ekonomi dunia.
Namun, defisit neraca perdagangan indonesia alias Current account akan berkurang dari 3 persen ke 2.1 persen dari total perdagangan indonesia.
"Membaiknya neraca perdagangan karena demand masih kuat dan permintaan masih akan membaik sebab daya saing kita masih kuat," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa beban itu akan menaikan eksport indonesia yang akan menjadi lebih murah dan produktifitas ekspor akan naik seiring dengan import barang modal dan bahan baku yang mendominasi porsi import.
"Dan dengan defisit masih akan baik karena defisit itu sifatnya produktif dan dapat memperbaiki kualitas barang kita untuk diekspor ke dunia," ujarnya. (*)
BACA JUGA: