Kencan di webcam berujung pemerasan
Jika tidak waspada, mencari cinta di internet dapat menjadi bencana.

Lelaki yang menggunakan jejaring sosial dan situs kencan online menjadi target penipu yang menyamar sebagai perempuan muda cantik.
Para korban biasanya dirayu untuk menanggalkan pakaian mereka di depan kamera web (webcam) sehingga si penipu dapat merekam adegan itu di video.
Pelaku kemudian akan mengancam untuk mempublikasikan video dengan tuduhan palsu seperti bahwa korban adalah seorang pedofilia kecuali ia membayar sejumlah uang.
Polisi Prancis mengatakan kasus-kasus semacam itu terjadi setiap hari, tetapi sebagian besar tidak dilaporkan.
Salah seorang korban, lelaki berusia 28 tahun, bersedia berbicara mengenai pengalamannya tetapi ia meminta identitasnya dirahasiakan.
"Ia [pelaku] mengirim pesan pada saya dan saya sangat senang karena biasanya perempuan enggan memulai langkah pertama," kata dia.
"Ia mengatakan ia orang Prancis dan tinggal di Lyon tetapi sedang berlibur di Pantai Gading. Kami berbincang sedikit di MSN dan saya bisa melihat videonya, ia sangat cantik."
"Ia kemudian mengatakan ingin melihat tubuh saya... semuanya."
"Ia mengirim video lain dan mulai melepas pakaiannya. Saya benar-benar tergoda. Saya tidak tahu bahwa itu cuma video, saya pikir itu asli.
Tetapi niat si pelaku yang sesungguhnya kemudian menjadi jelas.
"Setelah lima menit, ia mengirim pesan pada saya yang mengatakan, "Lihat video diri anda yang saya rekam. Saya akan menaruhnya di Youtube kecuali anda mengirim uang."
"Saya melihat video itu, anda bisa melihat wajah saya dan semuanya."
Kejahatan semacam itu terjadi karena konektabilitas unik, sifat anonim dan keintiman tanpa jarak yang diberikan oleh internet.