Pemilihan Gubernur Sulsel
Tim Data IA Temukan Ribuan Data Ganda Pemilih Jeneponto
Tim pemenangan pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) intens mengawasi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim pemenangan pasangan kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) intens mengawasi verifikasi data penduduk pemilih potensial Pemilu (DP4) yang dilaporkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel beberapa waktu lalu.
DP4 di Pemilihan Gubernur Sulsel 2013 mendatang diketahui berjumlah 7.232.734 pemilih. Jumlah tersebut mencuat saat rapat kerja yang mempertemukan Pemprov Sulsel, KPU Sulsel, dengan Komisi A DPRD Sulsel, Kamis (9/8/2012).
Koordinator Teknis Data Pemilih IA, Hamka Hidayat mengatakan, terdapat skema rekayasa kecurangan pilgub melalui DP4. Hamka mencontohkan DP4 Jeneponto yang berjumlah 325.077 pemilih sebagaimana laporan Pemprov ke KPU Sulsel.
"Kabupaten Jeneponto saja sebagai contoh kecil, setelah diolah dan ditelusuri tim IA, kami menemukan 21.399 nama yang ganda, ini sudah aroma kecurangan ini," kata Hamka usai workshop pemenangan kabupaten IA Partai Demokrat di Media Center IA, Jl Boulevard, Makassar, Sabtu (15/9/2012).
Hamka bahkan memperlihatkan softcopy data ganda tersebut kepada wartawan. Ia juga menyerahkan kepada pihak KPU untuk dilakukan verifikasi.
"Temuan kami, nama sama, tanggal lahir sama, termasuk nama orang tua. Hanya lokasi tempat tinggalnya yang berbeda," ujar Hamka yang juga mantan Ketua KPU Palopo ini.
Hamka menegaskan, temuan data ganda tersebut adalah data yang diperoleh dari DP4 yang diserahkan Pemprov Sulsel ke KPU sulsel pada 13 Agustus lalu. Jumlah untuk Kabupaten Jeneponto yang diserahkan pemprov ke KPU Sulsel 325.077.
"DP4 ini adalah produk pemprov yang terlanjur sudah ada di tangan KPU, sehingga semua pihak harus bisa membantu KPU untuk menciptakan data pemilih yang valid," ungkap Hamka.
Hamka berjanji, tim IA akan membantu dan mengawal KPU, PPS hingga PPDP untuk menghasilkan data pemilih yang valid.
"Kita sudah instruksikan tim sampai ke kelurahan untuk bantu pemutakhiran," ujar Ketua Partai Demokrat Kota Palopo ini.
Sesuai jadwal KPU, pemutakhiran data pemilih ini berlangsung 15 September sampai 14 Oktober. Pemutakhiran ini dilakukan PPS dibantu PPDP berbasis TPS.
Tim IA khawatir, jangan sampai setelah penetapan baru dipersoalkan. Makanya, dari awal tim IA mengawal masalah data pemilih ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Tim IA mengajak semua masyarakat dan tim calon lain untuk sama-data bekerja memperbaiki data pemilih. "Standar pilkada berkualitas salah satunya adalah data pemilih yang valid," jelas Hamka.
Baca Juga: