1.108 Hektar Padi di Lamongan Puso
Karena banjir 967 dan terbanyak di wilayah Kedungpring mencapai 318. Selain itu puso disebabkan organisme

TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN – Sebanyak 1.108 hektare lahan padi di Lamongan mengalami puso, diakibatkan karena
sebelumnya terkena banjir dan terserang hama wereng.
Bahkan kemungkinan padi puso akan semakin meluas hinga mencapai 26.000 hektare.
Kalaupun terselamatkan hanya diperkirakan seluas 23.000 hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Aris Setiadi mengungkapkan, jumlah padi puso seluas itu tersebar di beberapa kecamatan.
Puso disebabkan kebanjiran sebelumnya seluas 967 hektare
dan puso terkena serangan hama wereng seluas 318 hektare.
Karena banjir 967 dan terbanyak di wilayah Kedungpring mencapai 318. Selain itu puso disebabkan organisme pengganggu atau hama wereng dan kekeringan seluas 141 ha.
Untuk 23.000 hektare padi yang kemungkinan bisa diselamatkan dari ancaman puso, menurut Aris Setiadi karena umurnya sudah diatas 76 hari. Sehingga akan jauh dari ancaman wereng maupun kekurangan air.
Sementara umur padi yang baru 30 hari seluas 3.000 hektare merupakan ancaman besar dan penanggulannya adalah dengan pengairan. Langkahnya ditempuh melalui pompanisasi dari air
Bengawan Solo lewat bendung gerak di Babat atau memanfaatkan air tanah lewat sumur bor.
“Meski mengalami puso, Insya Allah tidak mengurangoi target produksi padi yang diproyeksikan tahun ini,”ungkap Aris Setiadi, Sabtu (15/9/2012).
Sebenarnya upaya penyuluhan sudah maksimal dilakukan petugas Pertanian terkait langkah membasmi hama wereng. Sementara petani sendiri juga jungkir balik mencari cara melenyapkan populasi hama wereng.
Jumlah kekeringan sedang mencapai 40 hektare dan berat mencapai luas 15 hektare di Kecamatan Kedungpring. Semula petani mengandalkan suplai air dari Waduk Prijetan, namun tak mencukupi untuk pengairan lantaran kondisi waduk sudah mongering.