150 Santri Syaichona Cholil Bangkalan Keracunan
Kekurangan cairan dan muntah-muntah. Kami masih melakukan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Syamrabu Bangkalan mendadak dipadati ratusan santri, Jumat (14/9/2012) pukul 22.00 WIB. Mereka keracunan makanan usai acara dzikir dan sholawat bersama.
Dokter piket RSUD Syamrabu Bangkalan Dr Alvian Nur menuturkan, para santri telah keracunan makanan yang disantapnya malam sebelumnya, Kamis (13/9/2012) malam.
"Kekurangan cairan dan muntah-muntah. Kami masih melakukan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut,' tutur dr Alvian Nur.
Ia mengungkapkan, diprediksi jumlah korban santri keracunan akan terus bertambah. Sementara yang telah ditangani pihak UGD, telah mencapai 150 lebih santri.
"Kemungkinan akan terus bertambah. Bagi santri tidak begitu parah, cukup dirawat di pondok," terangnya.
Reaksi dari efek makanan terbilang lambat. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, para santri Pondok Pesantren Syaichona Cholil itu mulai pusing di pagi hari, Jumat (14/9/2012).
"Malam ini mereka muntah-muntah dan dilarikan ke sini," tandas Alvian Nur.
Salah seorang pengurus Ponpes Syaichona Cholil, Moh Iksan menuturkan, makanan yang disantap para santri merupakan hasil buatan mereka.
"Bukan dari pesanan atau kateringan," jelasnya saat mendampingi santri Choirul (17), warga Kecamatan Klampis.
Iksan menjelaskan, tidak ada reaksi sebelumnya terhadap para santri usai makan bersama selepas acara dzikir dan shalawat.
"Sementara jumlah santri laki-laki 100 orang dan santri perempuan 50 orang," pungkasnya.
Berdasarkan pantuan Surya di UGD RSUD Syamrabu Bangkalan, hingga menjelang pukul 23.00 WIB, sejumlah santri masih berdatangan. Tidak seorangpun dari mereka yang bisa dimintai keterangan, karena tubuhnya menggigil.