Idiologi
Azyumardi Azra: Khatib Jangan Memprovokasi
Pengamat Sosial Keagamaan UIN Syarif Hidayatullah, Profesor Azyumardi Azra, menilai khatib atau penceramah di masjid tidak perlu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Sosial Keagamaan UIN Syarif Hidayatullah, Profesor Azyumardi Azra, menilai khatib atau penceramah di masjid tidak perlu diberikan sertifikasi khusus seperti yang diterapkan di Malaysia.
"Karena itu berlebihan juga," kata Azyumardi dalam diskusi di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Senin (10/9/2012).
Menurut dia yang terpenting adalah memberikan perspektif yang benar kepada para ustad atau khatib sehingga jika menjadi penceramah tidak memprovokasi.
"Kalau kadang memang ada khatib ikut memprovokasi sehingga harus diberikan pehamanan sendiri. Habis Jumatan bukannya jamaah merasa nyaman tapi lain," ujar Azyumardi.
Oleh karena itu perlu memberikan perspektif kepada para khatib atau ustad namun caranya jangan seperti model Orde Baru.
"Sehingga dakwah yang diberikan bisa memberikan hikmah dan pencerahan bagi jamaah," kata dia.
Menurut dia peran ustad atau khatib sangat penting dalam mencegah radikalisme atau terorisme di Indonesia.
Sebab dari mereka keluar doktrin yang bisa mengarah kepada penyimpangan ideologi.
Dikatakan penyimpangan ideologi menjadi salah satu penyebab dominan dalam merebaknya terorisme, bukan persoalan pendidikan dan kemiskinan belaka.
Klik: