Bom di Tambora
Rentetan Teror Solo Hingga Jakarta Tak Terkait Pilkada DKI
Rentetan aksi teror terus berlanjut, setelah ada insiden penembakan dimana aparat kepolisian menjadi korban di Solo, Jawa Tengah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rentetan aksi teror terus berlanjut, setelah ada insiden penembakan dimana aparat kepolisian menjadi korban di Solo, Jawa Tengah. Para terduga teroris kemudian beraksi di Jakarta, puncaknya adalah ledakan bom rakitan yang terjadi di Tambora, Jakarta Barat.
Banyak pihak melihat aksi-aksi tersebut ada hubungannya dengan pemilukada DKI Jakarta putaran kedua. Alih-alih ingin memberikan kesan bahwa warga Solo selalu berulah di Jakarta dengan adanya ledakan di Tambora ternyata tidak terbukti.
Pengamat Intelijen, Wawan Purwanto melihat kejadian teror yang terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI Jakarta.
"Enggak ada hubungannya dengan pilkada DKI, mereka sudah merencanakan lama, bahwa akan ada ancaman memang terbukti. Hanya persoalannya kadang peringatan dini belum menjadi alasan untuk melakukan gerakan apapun termasuk early warning dari aparat," kata Wawan kepada Tribunnews.com, Rabu(5/9/2012) malam.
Aksi para terduga teroris tersebut kata Wawan memang terlebih dahulu mencari celah yang terbuka atau momentum. Diantaranya, aparat yang sedang berkonsentrasi melakukan pengamanan lebaran atau celah-celah lainnya barulah mereka beraksi.
Sasarannya lanjut Wawan adalah aparat keamanan terutama polisi. Sebab, para pelaku aksi teror memang memendam dendam lama kepada mereka orang-orang yang berasal dari korps Bhayangkara tersebut, karena dianggap sebagai pihak yang selalu menggagalkan operasi teror.
"Dari situ kita lihat bahwa ini masih merupakan ancaman, dendam kesumat. Mereka masih menyimpan dendam lama kepada polisi," jelas Wawan.
Berita Terkait: Bom di Tambora