Mahfud MD:Habis Sesudah Salat Ngamuk, Itu Tidak Benar
makna semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah bersatu untuk tujuan yang sama diantara perbedaan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengingatkan, kekerasan yang dilakukan setelah shalat itu tidak mencerminkan Islam yang sebenarnya.
"Sesudah salat, lalu ngamuk itu tidak benar. Seharusnya selesai salat itu harus membahagikan sesama manusia. Apapun agama dan rasnya," kata Mahfud MD saat memberikan ceramah dalam acara Silaturahim Karyawan Kompas Gramedia di Studio Orange, Jakarta, Kamis (6/9/2012).
Perkataan Mahfud MD ini mengarah kepada organisasi yang mengatasnamakan Tuhan dalam melakukan kekerasan. Menurutnya, tindakan para organisasi ini adalah kesalahan besar.
Mahfud menegaskan kembali, sebaiknya umat Islam mengedepankan toleransi antarumat beragama. Sebab, imbuhnya, Allah SWT sendiri yang menciptakan perbedaan.
"Sekarang ini kan ada sekelompok organisasi mengedepankan perintah Tuhan. Kita ini beragama untuk keluar dari Jahiliah," kata Mahfud.
Mahfud menambahkan, makna semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah bersatu untuk tujuan yang sama diantara perbedaan. Oleh karena itu, Mahfud menegaskan tidak boleh ada diskriminasi kelompok agama atau etnis.
"Itu melanggar Fitrah. Kalau berani coba-coba diskriminasikan agama, ingatlah komposisi pemeluk agama di negara lain yang berbeda. Di Indonesia umat Islam sewenang-wenang, nanti di negara lain bisa saja umat Islam disewenang-wenangkan," kata Mahfud.
- Demokrat Tidak Ingin Pencitraan Dibuat-buat
- Fraksi Demokrat DPR Rapat Strategi Pemenangan Foke-Nara
- Angkat PNS Jelang Pilgub, Foke: Ya Allah, Ngeres Banget
- Warga Jakarta Kembali Diingatkan Cerdas Pilih Pemimpin
- Foke-Nara Bantah Bagi-bagi Jamkesda Disumpah Al Quran
- Ray Rangkuti: Panwaslu dan KPU DKI Diganti Robot Saja!