Minggu, 5 Oktober 2025

Bom di Tambora

Benih Terorisme Jerumuskan Indonesia Negara Gagal

Kewaspadaan elemen masyarakat harus ditingkatkan, karena ada indikasi, sel-sel terorisme terus berkembang dan meluas.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Benih Terorisme Jerumuskan Indonesia Negara Gagal
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES
Rekaman video testimoni Bayu Setiono/Setyono (22) diputar di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9/2012). Bayu yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo, ditangkap oleh Densus 88 di kediaman mertuanya, Wiji, di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Rangkaian penangkapan sejumlah terduga teroris, mengindikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya instabilitas nasional sudah tereskalasi. Kewaspadaan seluruh elemen masyarakat harus ditingkatkan, karena ada indikasi, sel-sel terorisme terus berkembang dan meluas.

Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menyatakan, pembiaran terhadap benih-benih terorisme di negara ini bisa menjerumuskan masa depan Indonesia ke dalam perangkap negara gagal.

Risiko seperti inilah, katanya, yang harus diperhitungkan semua pihak. Karenanya, katanya lagi, benih-benih terorisme tidak boleh mendapat tempat di negara ini.

"Fakta terbaru mengenai identitas terduga teroris menunjukan mereka bukan orang lama, anggota baru berusia belia. Fakta itu bisa dibuat kesimpulan, proses perekrutan dan pelatihan calon pelaku teror terus berlangsung. Kalau fakta ini tidak direspon sebagaimana mestinya, berarti ada yang salah pada sistem hukum dan sistem pengendalian keamanan negara," Bambang mengingatkan, Kamis (6/9/2012).

Fakta lainnya, sambungnya lagi,  adalah jaringan kelompok-kelompok terduga teroris yang diyakini terus meluas. Negara dan semua elemen masyarakat harus memberi respons yang tegas-lugas terhadap kecenderungan ini.

Kalau responsnya minimalis seperti sekarang ini, Bambang mengingatkan, sama artinya negara dan rakyat membiarkan terjadinya eskalasi atas potensi-potensi yang bisa menjadi penyebab instabilitas nasional.

"Saya berharap agar fakta tentang terduga teroris tidak direduksi dengan faktor lain, seperti keyakinan atau kepentingan sempit lainnya. Kalau bukti hukumnya menunjukan yang bersangkutan terduga teroris, dia harus diperlakukan sebagai terduga teroris, tanpa harus dikaitkan dengan keyakinan yang bersangkutan," harapnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh elemen masyarakat, sambung Bambang lagi, Polri harus mengerahkan seluruh Polres dan Polsek hingga level prajurit utk pro aktif mendekati komunitas-komunitas masyarakat guna mewujudkan kerjsama menjaga keamanan lingkungan masing-masing.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved